Jabar Dapat Ilmu Mitigasi Gempa dari Jepang

Jabar Dapat Ilmu Mitigasi Gempa dari Jepang

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 23 Nov 2022 21:31 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menjalin komitmen dengan Provinsi Nara, Jepang mengenai ilmu mitigasi bencana terutama tentang penanganan gempa bumi. Komitmen kerja sama ini sudah disepakati sebagai bentuk penanganan pasca gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jabar.

"Dari gubernur di Jepang tadi menawarkan ilmu tahan gempa. Karena salah satu provinsi yaitu Shizuoka itu gempanya banyak sekali, tapi budaya tanggap bencananya sudah luar biasa. Di Nara juga sama," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (23/11/2022).

Gubernur Nara Arai Shogoi telah menawarkan komitmen kerja sama itu saat hadir di Gedung Sate jelang agenda East Asia Local and Regional Goverment Congress, Kamis (24/11/2022) besok. Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, kerja sama ini pun begitu berharga untuk mitigasi bencana di Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita diberi komitmen untuk mendapatkan ilmu, sehingga insya Allah Jawa Barat, Cianjur, akan belajar dengan ilmu yang datang dari negara Jepang," tuturnya.

Tak hanya itu, delegasi dari Jepang juga ikut mengumpulkan bantuan bagi warga Cianjur yang terdampak gempa M 5,6. Sebab warga Jepang turut merasakan bagaimana masalah kebencanaan menjadi masalah kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

"Delegasi Jepang tadi mengumpulkan bantuan secara spontanitas untuk warga Cianjur. Karena mereka merasakan masalah kemanusiaan ini masalah bersama. Saya tentu mengucapkan terima kasih," pungkasnya.

Rp 20 M Disiapkan untuk Tanggap Darurat

Pemprov Jawa Barat sendiri menyiapkan anggaran Rp 20 miliar untuk penanganan gempa Cianjur, Jabar. Dana yang bersumber dari anggaran bantuan tidak terduga (BTT) APBD Jabar ini disiapkan selama masa tanggap darurat.

"BTT Rp 20 miliar sudah kita siapkan untuk kebutuhan tanggap darurat," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu (23/11/2022).

Selain anggaran dari APBD, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah berkomitmen membantu rehabilitas kerusakan rumah warga yang terdampak gempa. Bantuan bakal diberikan senilai RP 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak ringan dan Rp 10 juta untuk rusak sedang.

"(Komitmen) Bantuan ini akan terus kita sosialisasikan, untuk rehabilitasi rumah korban dananya APBN yang berada di BNPB," ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.

Kang Emil juga menyatakan, pemprov sudah membelanjakan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk keperluan logistic korban yang berada di pengungsian. Dari hasil pemantauannya, warga saat ini membutuhkan bantuan yang bersifat darurat.

"Ada yang butuh selimut, terpal, kemudian kalau makanan dapur umum. Kemudian juga makanan bayi, popok, obat-obatan karena ISPA sudah mulai meninggi statistiknya. Obat sakit kepala parasetamol, kita siapkan," ujarnya.

Menurut Kang Emil, bantuan tersebut dibutuhkan mayoritas korban yang saat ini berada di tenda pengungsian. Distribusi bantuan bakal dimaksimalkan begitu BMKG menyatakan gempa susulan tidak akan terjadi lagi di Cianjur. "Mayoritas itu yang dibutuhkan," sambungnya.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan agar seluruh organisasi perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh di setiap kecamatan. Tugasnya, mendirikan posko dan bertangung jawab pada pemenuhan kebutuhan pengungsi.

"Hari ini sudah saya putuskan setiap kecamatan punya bapak asuh dinas-dinas dari Pemprov, jadi satu kecamatan akan ada dua dinas. Dipimpin para kepala dinas untuk bertanggung jawab mengurus semua urusan kebutuhan warga di Kecamatan yang jumlahnya 12 yang terdampak, itu cara kongkrit kita," pungkasnya.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads