Tawa riang gembira wajah 28 anak yatim, yatim piatu dan dhuafa saat bisa menonton Film Tegar di Cinema 21 BIP, Kota Bandung. Senyum merekah terpancar dari wajah polos para anak-anak tatkala menonton langsung film karya Anggi Frisca bersama Aksa Bumi Langit dan Sinema yang dinobatkan sebagai salah satu film inspiratif tahun 2022.
Keceriaan para anak-anak yatim dan duafa saat nobar Film Tegar merupakan agenda yang digagas Rumah Amal Salman bersama anak-anak lain dari Yayasan Biruku Indonesia. Tujuannya, supaya mereka yang notabene memiliki keterbatasan tidak terhalangi untuk mengejar mimpi sebagaimana alur cerita Film Tegar.
"Peran Tegar melarang kita untuk tidak putus asa dan terus berharap kepada Tuhan. Keterbatasan tidak menghalangi kita untuk mengejar mimpi, meski kerap dikucilkan pun kita tetap bisa berkarya seperti Tegar," kata Direktur Rumah Amal Salman Agis Nurholis, Rabu (23/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggandeng Dinas Pendidikan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kota Bandung dan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), Rumah Amal Salman ingin memotivasi anak-anak yatim dan duafa agar tidak berhenti mengejar mimpinya.
Agis pun menyatakan, Rumah Amal Salman tahun ini berfokus pada program untuk para difabel. Melalui bantuan tangan dan kaki palsu, Rumah Amal Salman ingin para kaum penderita terbantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari sebagaimana orang normal pada umumnya.
"Rumah Amal Salman sedang mengembangkan program teknologi tepat guna untuk memproduksi kaki dan lengan prostetik palsu. Teknologi ini tidak hanya memperbaiki penampilan, tetapi juga membuat para penggunanya bisa menangkap bahkan berlari sehingga bisa mempermudah aktivitas sehari-hari," ungkapnya.
Selain itu, Rumah Amal juga turut memberikan hadiah kaki palsu untuk M Aldifi Tegarajasa, pemeran utama Film Tegar. Anak difabel berusia 11 tahun yang menjalani hidup tanpa dua tangan dan hanya mengandalkan satu kaki itu pun tampak ceria saat mendapat hadiah kaki palsu.
"Untuk anak-anak Indonesia tetap semangat meraih mimpi. Jangan tinggalkan kami di belakang karena kami berbeda," kata Tegar usai menerima bantuan kaki palsu tersebut.
Sebagaimana diketahui, Film Tegar berkisah tentang anak difabel yang hanya memiliki satu kaki dan tak punya tangan, yakni Tegar. Film ini menjadi oase para penikmat film yang rindu dengan sentuhan humanis di dalam layar.
Film ini menceritakan Tegar tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya. Ayah Tegar pergi meninggalkannya dan Ibunya (Sha In Febriyanti) sibuk bekerja.
Satu-satunya orang yang mencintai Tegar sepenuh hati hanya Kakek (Deddy Mizwar). Suatu ketika Tegar diharuskan menjalani kehidupan seorang diri ketika Ibu harus bekerja di luar kota dan perawatnya (Joanita Chatarine) meninggalkannya.
Film produksi Aksa Bumi Langit dan Citra Sinema ini tidak terbatas menghadirkan kehidupan para difabel, namun juga turut melibatkan teman-teman difabel secara langsung dalam proses produksinya.
Tegar digarap dengan prinsip SDG, yakni Leave no one behind , yang bermakna berjalan bersama teman-teman penyandang disabilitas tanpa meninggalkan mereka di tengah kondisi yang dimiliki.
(ral/yum)