Warga Bagolo, Pangandaran geger dengan alat yang mirip pelampung (buoy) pendeteksi tsunami terdampar di pesisir pantai Karapyak. Alat itu menjadi tontonan warga dan lokasi swafoto.
Warga setempat Agus (51) mengatakan mengaku sempat kaget karena alat itu terdampar setelah ada gempa di Cianjur.
"Wisatawan dan warga mengira alat itu mirip pendeteksi tsunami," katanya saat dihubungi, Rabu (23/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Bagolo Sutoyo mengatakan alat yang diduga pendeteksi tsunami terdampar di pantai Karapyak pada Senin (23/11/2022). Menurutnya warga sempat menduga itu alat asing badan antariksa.
"Sempat ramai dan jadi spot selfie wisatawan karena dianggap bentuknya aneh," ucap Sutoyo.
Ia mengatakan bahwa alat yang dianggap pendeteksi tsunami ternyata merupakan pelampung rumpon atau jalur kapal.
Sementara Kasat Polair Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan yang terdampar di pantai Karapyak itu namanya Buoy alat pandu navigasi kapal di laut. Buoy itu biasanya di pelabuhan atau di jalur laut tertentu.
"Saya sudah menghubungi pihak Pelabuhan Bojong Salawe, namun ternyata bukan milik pelabuhan karena yang terdampar itu alatnya tidak lengkap," kata Sugianto.
Sementara yang terdampar di pantai Karapyak kemungkinan merupakan milik Pertamina atau pabrik semen yang suka melintas di laut.
"Sekarang masih terdampar dan belum dievakuasi karena harus ditarik dengan kapal yang cukup besar," katanya.
Ia mengatakan berat alatnya diperkirakan 500 kg. Alat itu biasanya dilepas di tengah laut dengan jangkar menjuntai ke dasar laut. Alat itu kemungkinan terbawa arus yang besar ataupun putus dari jangkarnya.
"Dan ditegaskan kembali bahwa itu bukan alat pendeteksi tsunami," ucapnya.
(yum/yum)