Populasi rusa di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran terus berkurang. Hal ini disebabkan berbagai faktor.
Pjs Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran Ahyadi mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan populasi berkurang.
"Karena dikasih makan manusia atau wisatawan, sehingga tidak sakit, ancaman anjing kampung dan perburuan," kata Ahyadi kepada detikJabar. Senin (21/11/2022).
Menurutnya hasil data sensus 2017, rusa di TWA Cagar Alam Pangandaran ada 137 ekor. Sampai tahun 2022 ini belum ada sensus kembali. "Namun jika melihat populasi yang sekarang jumlahnya sangat berkurang," ucap Ahyadi.
Pantauan detikJabar pada Senin (21/11/2022) siang di TWA Cagar Alam Pangandaran, hanya terlihat 3 ekor rusa yang menampakkan diri. Selebihnya tidak terlihat.
Berkurangnya rusa dilihat dari kemunculannya di area TWA bagian luar dan sekitaran Pantai Barat dan Pantai Timur Pangandaran
"Ya biasanya pagi dan sore itu belasan rusa keluar ke pantai barat dan timur Pangandaran terlihat beraktivitas," tuturnya.
![]() |
Namun saat ini sangat langka terlihat menampakkan dirinya di hadapan wisatawan yang masuk ke cagar alam.
"Kemungkinan besar berkurangnya populasi rusa disebabkan perilakunya yang merasa terancam. Sehingga beberapa populasi rusa pindah ke kawasan cagar alam paling dalam," ucapnya.
Kendati demikian, di kawasan bagian terluar TWA Cagar Alam kurang nyaman, banyak anjing kampung yang masuk. "Setelah beberapa waktu ditelusuri ternyata kebanyakan para rusa tinggal di Padang Pengembalaan Cikamal dan Nanggorak," ucapnya.
![]() |
Dia mengatakan berkurangnya populasi rusa disebabkan perilaku manusia yang memberikan makan sembarangan. Karena terbiasa, saat tidak ada yang memberi pakan, banyak yang sakit kemudian mati.
"Perkiraan ada 2% populasi rusa yang berkurang. Karena jumlahnya belum pasti. Sudah langka lagi terlihat rusa yang mengandung atau beranak dari hasil pantauan kami," ucapnya.
Sementara saat ini pihak BKSDA Cagar Alam akan masih fokus memasukan populasi banteng yang hanya tinggal satu ekor saja. Itupun banteng betina.
"Makanya tahun 2023 kita akan merencanakan memasukan banteng betina untuk mengawinkannya," ucapnya.
Bahkan kata dia, ada 4 ekor yang akan masuk. "Jadi ada 2 pasang ekor banteng yang akan menetap. Kalau bawanya dari daerah Jawa Timur," katanya.
Warga Pangandaran Deni Nurdiansyah mengatakan memang sejak beberapa waktu lalu rusa di cagar alam sudah langka ada yang keluar kawasan. "Biasanya keluar mengarah ke tong sampah yang berada dekat rumah warga, kemudian makan sejumlah makanan bekas," ucapnya.
(orb/orb)