Suasana perjalanan malam menuju pengungsian warga Kampung Sudi, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur Kota, Kabupaten Cianjur begitu sunyi.
Tenda-tenda darurat berdiri di depan rumah warga pasca gempa yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu. Warga memilih tinggal di tenda karena rumah mereka ambruk hingga rata dengan tanah.
Gulita dan dingin menyapa kala memasuki kawasan tersebut karena aliran listrik masih mati. Warga terpaksa gelap-gelapan di tengah dinginnya malam dan rintik gerimis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak dan orang tua tertidur pulas meskipun dalam keterbatasan. Sebagian lagi terutama kaum pria berjaga malam demi keselamatan anggota keluarga mereka.
Sesekali keadaan menjadi lebih terang tatkala ada kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas menerangi sekeliling dengan lampu yang menyorot.
"Ya seperti bisa dilihat sendiri, begini lah kondisi kami warga Kampung Sudi di pengungsian. Ini juga tenda darurat yang kami buat sendiri," kata Kusnadi, perwakilan warga kepada detikJabar, Selasa (22/11/2022) malam.
Tak ada sumber penerangan apapun. Malam sebelumnya mereka menggunakan lilin, namun kini tidak lagi karena stok lilin yang mereka punya sudah habis.
"Ya akhirnya gelap-gelapan, kita tidur di tenda juga alakadarnya. Yang penting bisa selamat dulu setelah kejadian kemarin," ujar Kusnadi.
Kusnadi mewakili warga lainnya mengatakan mereka sangat membutuhkan selimut, pampers, obat-obatan. Kebutuhan itu sangat mendesak terutama bagi anak-anak dan lansia.
"Kebetulan di sini banyak lansia dan anak-anak, jadi yang dibutuhkan itu selimut. Karena angin malam di sini sangat dingin dan kencang, berbahaya buat kesehatan. Ditambah kekurangan obat dan vitamin, itu kebutuhan mendesak kita," ucap Kusnadi.
(mso/mso)