RSUD Sayang, Tempat Rawat Korban Gempa yang Berdiri Sebelum Kemerdekaan

RSUD Sayang, Tempat Rawat Korban Gempa yang Berdiri Sebelum Kemerdekaan

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 19:40 WIB
RS Sayang Cianjur.
RS Sayang Cianjur. (Foto: Siti Fatimah)
Cianjur -

Rumah Sakit Unit Daerah (RSUD) Sayang menjadi salah satu tempat yang sangat berperan penting dalam penanganan korban gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11) kemarin. Ada ratusan korban gempa bumi mendapatkan perawatan di RS tersebut.

Uniknya, rumah sakit ini memiliki nama yang tak lazim yaitu RSUD Sayang. Penamaannya pun memiliki arti tersendiri.

Dilansir dari laman resmi, RSUD Sayang berdiri pada tahun 1924, jauh sebelum kemerdekaan RI. Rumah sakit itu dibangun di lokasi Sayang Semper yang diperuntukan bagi para tahanan tentara Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengoperasian RSUD Sayang pun mengalami peleburan dengan Rumah Sakit Warung Jambe. Pada 1960, RS Warung Jambe yang menyediakan fasilitas rawat inap itu berubah fungsi menjadi Dinas Kesehatan Kota (DKK).

Semua kegiatan Rumah Sakit Warung Jambe dipindahkan ke Rumah Sakit Sayang Semper. Akhirnya pada tahun 1974 dibangunlah sebuah Rumah Sakit di daerah Jalan Dr. Muardi (lokasi RS Sayang saat ini).

ADVERTISEMENT

Dalam kurun waktu tiga tahun, kegiatan RS Sayang Semper dipindahkan secara bertahap ke bangunan rumah sakit yang ada di Jalan Dr. Muardi.

Akhirnya pada 21 Januari 1984 bangunan rumah sakit yang ada di Jalan Dr. Muardi itu diresmikan sebagai Rumah Sakit tipe C dengan nama Rumah Sakit Umum Kabupaten Cianjur. Nama jalan pun diubah menjadi Jalan Rumah Sakit Nomor 1.

Sepak terjang rumah sakit ini mulai terlihat pada tahun 1998. Rumah sakit tersebut lulus akreditasi untuk lima kegiatan pelayanan kesehatan dasar. Pada tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah nomor 16 tahun 1999, Rumah Sakit Umum Kabupaten Cianjur ditetapkan sebagai Swadana Daerah dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur.

Tahun 2002 RSUD Kabupaten Cianjur lulus Akreditasi Rumah Sakit untuk 12 Pelayanan Kesehatan Lanjutan, serta pada tahun 2004 RSUD Kabupaten Cianjur ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan dengan jumlah tempat tidur 176 buah.

Saat ini RSUD Cianjur mempunyai 18 Poliklinik Rawat Jalan, 15 Ruang Perawatan Rawat Inap dan 3 Ruang perawatan penunjang Medik. Berdasarkan Perda nomor 7 Tahun 2008, RS ini berubah nama menjadi RSUD Kelas B Cianjur dan pada tahun 2010 telah terakreditasi penuh dengan 16 pelayanan dan menjadi juara 1 RSSIB tingkat nasional.

Penuturan Warga

Ade Martin (70) warga sekaligus tokoh di Kelurahan Sayang, mengatakan nama Sayang berawal dari adanya rumah sakit di kawasan Warungjambe yang saat ini juga masih dalam wilayah Kelurahan Sayang. Rumah sakit yang berdiri sejak masa kemerdekaan RI itu menjadi rujukan utama bagi warga Cianjur untuk berobat.

Menurut dia, setiap pasien yang datang dirawat dengan penuh kasih sayang. Sehingga masyarakat mengenalnya sebagai rumah sakit Sayang.

"Jadi setiap pasien yang datang disayang, dirawat dengan sebaik mungkin. Makanya rumah sakit di Warungjambe itu dikenal dengan RS Sayang. Bahkan meski RS-nya sekarang sudah pindah, namanya tetap RS Sayang," kata dia.




(tey/tey)


Hide Ads