Pemprov Jabar Siapkan Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur

Pemprov Jabar Siapkan Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 20:31 WIB
Rescuers use equipment to break through cement as they try to recover the body of an earthquake victim from under the rubble of a collapsed building in Cianjur, West Java, Indonesia,Tuesday, Nov. 22, 2022. Rescuers on Tuesday struggled to find more bodies from the rubble of homes and buildings toppled by an earthquake that killed a number of people and injured hundreds on Indonesias main island of Java. (AP Photo/Tatan Syuflana)
Kerja kerass tim penyelamat evakuasi korban gempa Cianjur dari reruntuhan (Foto: AP/Tatan Syuflana).
Cianjur -

Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil melaporkan sebanyak 162 orang meninggal, 326 orang luka-luka dan tak sedikit di antaranya merupakan anak-anak.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jabar Anjar Yusdinar menyatakan pihaknya sedang menyiapkan trauma healing untuk menyembuhkan psikologi korban terdampak gempa Cianjur. Kata dia, timnya saat ini sudah diterjunkan ke lokasi untuk memulai pendataan.

"Tim semua dari Pemprov Jabar sudah turun termasuk dengan PPA. Saat ini kita pendataan terlebih dahulu untuk asesmen, kemudian kita akan tentu di mana saja posko-posko yang akan kita buka untuk keperluan trauma healing ini," kata Anjar saat dihubungi detikJabar via telepon, Selasa (22/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjar menerangkan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian PPA untuk rencana pendampingan trauma healing. Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati sudah turun ke Cianjur hari ini untuk memantau korban yang terdampak gempa.

"Bu Menteri hari ini sudah turun. Trauma healing ini difokuskan ke perempuan dan anak yang menjadi korban terdampak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut pendampingan trauma healing bakal dilakukan dalam jangka panjang. Targetnya, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban supaya tidak mengalami trauma berkepanjangan akibat gempa berkekuatan M 5,6 tersebut.

"Supaya anak-anak ini enggak menjadi ketakutan lagi setelah dia jadi korban tertimpa bangunan yah. Psikisnya harus dikuatkan. Rencananya kalau enggak ada kendala, besok atau lusa sudah kita mulai pendampingan trauma healing," ujarnya.

(ral/mso)


Hide Ads