315 Warga Indramayu Terjangkit DBD, 4 Meninggal

315 Warga Indramayu Terjangkit DBD, 4 Meninggal

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 23 Nov 2022 02:00 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi DBD (Foto: thinkstock).
Indramayu - Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mencatat sampai Oktober 2022 ada sebanyak 315 kasus. Sebagian besar kasus DBD ditemukan di wilayah pusat kota Indramayu.

Dari total kasus DBD yang ditangani, wilayah Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu menyumbang angka penularan cukup tinggi. Berdasarkan data ada 56 orang terjangkit dari data Puskemas Margadadi dan Plumbon.

Dari data itu, 4 orang terjangkit DBD meninggal dunia. Terjadi di bulan Januari, Maret dan bulan September lalu.

"Sampai Oktober ini ada 315 kasus. Kecamatan Indramayu urutan pertama 56 kasus, disusul Kecamatan Sindang 19 kasus, dan Kecamatan Balongan 17 kasus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Indramayu, Dede Setiawan, Selasa (22/11/2022).

Dijelaskan Dede, tingginya mobilitas masyarakat bisa jadi faktor tertularnya demam berdarah. Daerah singgah bisa dimungkinkan salah satu endemik nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan DBD.

Selain itu, pola hidup masyarakat juga sangat berpengaruh pada penularan DBD. Sebab, lingkungan kumuh bisa meningkatkan kembangbiak nyamuk Aedes Aegypti.

"Temuan kasus yang tinggi karena pertama petugas aktif yang mempengaruhi surveilans DBD. Kalau mobilitas tinggi penyakit menular bisa tinggi. Jadi sakitnya dimana jadi mempengaruhi," ujar Dede.

Tingginya angka kasus ini harus menjadi kewaspadaan bagi masyarakat. Meski secara hitungan incidence rate, Indramayu masih di bawah rata-rata nasional. "Kita ada di angka 17,99 per 100 ribu penduduk, masih di bawah angka toleransi," ungkapnya.

Sekedar diketahui, temuns kasus tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Desember 2021, petugas mencatat ada 193 kasus DBD. (mso/mso)



Hide Ads