Sejumlah pesan berantai beredar di masyarakat korban gempa, isi dari pesan tersebut menginformasikan perihal akan adanya gempa susulan dengan kekuatan lebih besar.
Pesan berantai itu, selain kekuatan magnitudo gempa juga mengabarkan soal adanya nyala api dari pegunungan. Hal itu diduga memicu banyaknya penyintas bencana yang lebih memilih diam di luar rumah karena rasa trauma pasca gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) kemarin.
"Untuk di Sukalarang di Desa titisan, memang ada beberapa titik warga mendirikan tenda dikarenakan warga masih khawatir dengan gempa susulan yang terjadi. Ditambah adanya penyebaran berita hoaks sehingga warga khawatir untuk berdiam diri diam di rumah," kata Medi Abdul Hakim, Sub kor Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi kepada detikJabar, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BMKG Catat 125 Gempa Susulan di Cianjur |
Menurut Medi di Aukalarang terdapat 8 rumah warga yang dikategorikan sebagai rusak berat, sebagian warga juga terpaksa mengungsi ke rumah saudara dan tetangga.
"Isi berita hoaks yang beredar memberikan informasi palsu tentang akan adanya gempa pukul sekian, pukul sekian kemudian akan ada gempa muncul lebih besar. Ada juga yang memberikan informasi muncul api di pegunungan hingga warga khususnya yang di daerah (desa) Titisan yang merasa khawatir," jelas Medi.
Karena isu tersebut, Medi dan beberapa rekannya dari BPBD menghabiskan malam dengan para penyintas bencana untuk meredam isu tersebut.
"Yang kami lakukan memberikan pemahaman untuk masyarakat jangan lekas percaya dengan isu-isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Alhamdulillah warga bisa mengerti terlebih dengan kehadiran kami dan relawan di lokasi bisa meredam kekhawatiran mereka," jelas Medi.
Jumlah Kerusakan Dampak Gempa
Hingga sekitar pukul 08.00 WIB, tercatat sebanyak 707 rumah warga di Sukabumi mengalami kerusakan. Jumlah tersebut terbagi menjadi beberapa kategori kerusakan, selain itu terdapat 7 bangunan sekolah rusak, 10 sarana ibadah dan 250 jiwa mengungsi.
Rincian dampak kerusakan dan warga yang mengungsi terdapat di :
1. Kecamatan caringin bangunan sekolah 2 unit Jumlah unit rumah rusak 92 Luka ringan 1, pengungsi 7 KK 25 jiwa
2. Kecamatan Sukaraja jumlah unit rusak rumah 54 pengungsi 1 KK, 5 jiwa
3. Kecamatan Kadudampit bangunan sekolah rusak 1, rumah 47 rusak berat, 15 rusak sedang, 92 rusak ringan, total 154 rumah 47 KK mengungsi 156 jiwa.
4. Kecamatan Nagrak 132 rumah rusak
5. Kecamatan Gegerbitung bangunan sekolah 1, Sarana ibadah 1 jumlah rumah rusak 7
6. Kecamatan Ciambar 7 rumah rusak sedang
7. Kecamatan Sukabumi, Sarana ibadah 3 jumlah rumah rusak 45
8. Kecamatan Cikidang 1 rumah rusak
9. Kecamatan Cisaat 1 rumah rusak berat, 2 rusak sedang, 6 rusak ringan total 9 rumah warga rusak, 1 KK 3 jiwa mengungsi, 1 luka ringan
10. Kecamatan Cibadak bangunan sekolah 1, 3 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak ringan
11. Kecamatan Cidahu 1 rumah rusak ringan
12. Kecamatan Sukalarang 8 rumah rusak berat, 123 rusak ringan total 179 rumah pengungsi 8KK, 27 jiwa, warga luka ringan 7
13. Kecamatan Gunung Guruh akses jalan rusak
14. Kecamatan Curug Kembar sarana ibadah 1
15. Kecamatan Parakansalak, 1 rumah rusak berat, 7 KK 23 jiwa mengungsi
16. Kecamatan Cicantayan bangunan sekolah 1
17. Kecamatan Cireunghas, 17 rumah rusak, 1 warga luka sedang dan 1 luka ringan
18. Kecamatan Cikembar, 3 rumah rusak ringan, pengungsi 3 KK 11 jiwa
19. Kecamatan Nyalindung, bangunan sekolah 1,
(tey/tey)