Kristiawan Saputra, relawan sosial dari Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) adalah sosok yang mengangkat sosok Adia Ruswandi (17) pelajar SMA asal Sukabumi yang berjualan sayur mengenakan seragam melalui video tiktok yang kemudian viral.
Video tiktok yang diunggah pria yang akrab disapa Kang Kris itu ditonton oleh lebih dari 1 juta pengguna. Ribuan komentar berisi doa dan motivasi mengalir untuk Adia. Menurut Kris, Adia adalah anak luar biasa di usianya saat ini.
"Adia mau meninggalkan masa mainnya dimana orang lain seusianya sedang asyik dengan game online, nongkrong bergabung dengan geng motor Adia lebih memilih peduli kepada orang tuanya dan kebutuhannya sendiri terutama kebutuhan sekolah karena dia punya keinginan dan tidak mau sekolahnya putus ada sesuatu yang luar biasa di diri Adia," kata Kris kepada detikJabar, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kris berharap dengan ramainya video Adia di Tiktok, bisa menginspirasi anak-anak seusianya untuk berbuat sesuatu yang positif. Karena menurut Kris, meskipun waktunya tersita untuk aktivitas berjualan sayuran Adia ternyata berprestasi di sekolahnya.
"Sebagai contoh bagi anak-anak lain diluar sana masih mengandalkan orang tuanya padahal seusia Adia banyak hal positif yang bisa dilakukan dia juga punya prestasi di sekolah, saya harap pihak sekolah dan pemerintah melihat anak spesial ini dan membantu untuk kedepannya jangan sampai putus kalau bisa dibantu sampai sekolah yang lebih tinggi lagi," ujarnya.
![]() |
"Kami akan support terus mendampingi Adia dalam pendidikannya. Adia juga keluarganya penerima bantuan Rutilahu karena sebelumnya mau roboh lalu ayahnya terkena prostat sehingga tidak bisa bekerja. Adia ingin melanjutkan sekolah untuk kuliah kakaknya dan adia ingin kuliah, kita coba bantu dan carikan beasiswa untuk Adia," sambung Kris.
Lalu apa sebenarnya mimpi dan harapan Adia? Kepada detikJabar, ia membenarkan keinginannya untuk kuliah selepas SMA nanti. Namun ia tidak mau sendirian, ia ingin kuliah bersama kakakanya ketika suatu saat ada rejeki menghampiri.
"Harapan Adia, ketika Adia sudah lulus sekolah, ingin kuliah. Pengen kuliah bareung si Aa, kemudian harapan lainnya saya ingin sekali bapak dan ibu pengen punya kios sendiri dan punya (lahan) garapan sendiri tidak sewa ke orang lain. Ingin punya motor untuk sekolah dan Adia tidak capai keliling- keliling ketika jualan," lirih Adia.
Adia mengaku tidak malu berjualan, ia banyak mendapat dukungan dan iklim yang positif dari lingkungannya tinggal. Adia adalah pelajar SMA yang paling ditunggu oleh emak-emak di desanya tinggal.
"Adia semangat berjualan, waktu berjualan lihat ibu-ibu yang beli sayur Adia pada ramah pada baik, waktu berangkat sekolah suka ada yg kasih uang buat jajan dan makan. Iti lah yang kemudian membuat Adia semangat berjualan," pungkasnya.
(sya/yum)