Kala Jumlah Penumpang TMB Anjlok Dihantam Pandemi COVID-19

Data Jabar

Kala Jumlah Penumpang TMB Anjlok Dihantam Pandemi COVID-19

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 20 Nov 2022 14:30 WIB
Bus Trans Metro Bandung.
Trans Metro Bandung (Foto: Sudirman Wamad)
Bandung -

Jumlah penumpang Trans Metro Bandung (TMB) mengalami penurunan cukup drastis jika dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Sebelum pandemi COVID-19, dalam setahun jumlah penumpang TMB bisa menyentuh satu juta orang.

Mengutip data dari Open Data Bandung, dalam empat tahun terakhir, jumlah penumpang terbanyak terjadi pada 2018. Pada tahun ini total penumpang TMB mencapai 1.054.397 orang. Kemudian, pada 2019 penumpang TMB mengalami penurunan dengan jumlah 873.572 orang.

Tahun 2020, jumlah penumpang TMB benar-benar anjlok. Pandemi COVID-19 membuat pemerintah menerbitkan kebijakan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), semula pernah bernama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pada 2022, jumlah penumpang TMB hanya menyentuh 360.749 orang. Jauh daripada tahun-tahun sebelumnya, atau menurun hingga 70 persenan lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu, jumlah penumpang TMB juga tak begitu bagus. Masih sama dengan 2020, yakni 337.261. Lebih besar dibandingkan tahun 2020. Penumpang TMB saat ini mengalami penurunan.

TMB melayani lima koridor. Paling banyak penumpangnya adalah koridor satu dan dua. Koridor satu melayani penumpang dari Cibiru hingga Cibeureum. Kemudian, koridor dua melayani penumpang dari Cicaheum hingga Cibeureum.

ADVERTISEMENT

Jumlah penumpang di dua koridor itu mengalami peningkatan dari awal menuju akhir tahun 2021. Pada Desember lalu, jumlah penumpang koridor satu mencapai 17.692 orang. Sedangkan jumlah penumpang koridor dua mencapai 17.508 orang.

Sementara itu, koridor yang paling sepi adalah koridor lima yang melayani rute Antapani hingga Stasiun Hall. Jumlah penumpang koridor lima tak pernah menyentuh angka hingga 2.000-an orang. Paling sedikit adalah pada Juli 2021, yakni 450 penumpang dalam sebulan.

Kondektur TMB koridor dua Wiko P mengamini kondisi angkutan umum pelat merah itu masih belum dilirik masyarakat. "Ya kurang stabil. Belum normal intinya mah, masih naik turun kalau jumlah penumpang mah," kata Wiko saat berbincang dengan detikJabar di Terminal Cicaheum, Selasa (16/11/2022).

Lebih lanjut, Wiko menjelaskan tentang penumpang TMB. Untuk koridor dua, Wiko mengaku setiap dalam satu rit atau pulang pergi, jumlah penumpang hanya mencapai 30 sampai 45 orang. "Kalau lagi jelek mah tidak sampai segitu. Kalau pagi, sekali tarikan bisa 30 orangan. Sore juga sama. Tapi, jam enam ke atas itu sudah sepi lagi," ucap Wiko.

Wiko mengatakan TMB sejatinya angkutan perkotaan yang murah. Tarif untuk umum hanya Rp 4 ribu. Sedangkan untuk pelajar Rp 2 ribu.

(sud/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads