Trans Metro Bandung (TMB) masih belum dilirik masyarakat. Buktinya, jumlah penumpang TMB tak begitu banyak.
Penumpang TMB selama ini mengalami pasang surut. Kadang banyak, kadang sepi. Penumpang TMB memang padat saat jam sibuk, seperti pagi dan sore. Selebihnya sepi. Banyak kursi kosong saat siang hari menjelang sore.
Baca juga: UMP Jabar 2023 Diproyeksikan Naik 8 Persen |
Kondektur TMB koridor dua Wiko P mengamini kondisi angkutan umum pelat merah itu masih belum dilirik masyarakat. "Ya kurang stabil. Belum normal intinya mah, masih naik turun kalau jumlah penumpang mah," kata Wiko saat berbincang dengan detikJabar di Terminal Cicaheum, Selasa (16/11/2022).
Lebih lanjut, Wiko menjelaskan tentang penumpang TMB. Untuk koridor dua, Wiko mengaku setiap dalam satu rit atau pulang pergi, jumlah penumpang hanya mencapai 30 sampai 45 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lagi jelek mah tidak sampai segitu. Kalau pagi, sekali tarikan bisa 30 orangan. Sore juga sama. Tapi, jam enam ke atas itu sudah sepi lagi," ucap Wiko.
Wiko mengatakan TMB sejatinya angkutan perkotaan yang murah. Tarif untuk umum hanya Rp 4 ribu. Sedangkan untuk pelajar Rp 2 ribu.
"Kalau masyarakat tahu dan sudah biasa dengan TMB, saya pikir mereka akan milih naik TMB," kata Wiko.
"TMB juga tidak ngetem. Hanya di terminal, itu pun nunggu giliran berangkat," kata Wiko menambahkan.
Sebelumnya, Fitri (18) menaruh harapan pada transportasi publik. Fitri mengaku rajin menggunakan TMB untuk membantu mobilitas.
"Kalau menurut saya mah busnya kecil. Ya harapannya lebih besar lagi," kata pelajar yang baru lulus itu.
Fitri sempat merantau ke Malang. Ia baru pertama kali lagi naik TMB. Ia juga menilai tak banyak perubahan di TMB.
"Sama saja seperti ini. Dulu mah busnya panjang kalau tidak salah," katanya.
Fitri juga mengaku nyaman menggunakan TMB. Ia menyoroti soal jumlah armada dan dimensinya.
"Semoga diperbanyak lagi. Semoga biar tambah ramai juga," katanya.
Fitri bersama teman-temannya hendak belanja di Pasar Andir. Ia naik TMB dari Alun-alun Bandung. Fitri dan rekannya tak kebagian tempat duduk.