Cerita Warga Indramayu Disergap Penyakit Mematikan Diam-diam

Cerita Warga Indramayu Disergap Penyakit Mematikan Diam-diam

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 18 Nov 2022 05:00 WIB
Penderita TB di Indramayu menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Lohbener
Penderita TB di Indramayu menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Lohbener (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Rintik hujan tidak menghalangi Sunarti (26) untuk datang ke Puskesmas. Masker menutupi sebagian wajahnya tak pernah lepas saat memeriksakan kondisi kesehatannya.

Ikhtiar ibu muda asal Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu itu rutin dilakukan agar bisa sembuh dari Tuberkulosis atau TB yang dideritanya sejak 2 bulan lalu. Sehingga, Ia bersama penderita lainnya mengantre menjalani pemeriksaan kesehatan intensif di Puskesmas Lohbener.

Sunarti tidak menyangka, ia bisa tertular penyakit yang mematikan itu. Sebab, perempuan yang karib disapa Narti itu mengaku tidak memiliki kerabat atau orang yang menderita penyakit serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya tidak tahu tertular dimana, cuma di lingkungan sih tidak ada yang kena TB. Awalnya napas terasa sesak dan batuk-batuk, badannya juga lemes, berat badan juga turun," kata Penderita TB, Sunarti, Kamis (7/11/2022).

Namun, Sunarti bercerita, bahwa sebelumnya putrinya pernah divonis menderita flek paru. Alhamdulillah sudah sembuh selama 6 bulan.

ADVERTISEMENT

"Ya mungkin karena waktu itu anak saya kena flek, tapi 6 bulan udah sembuh," ujar Sunarti kepada detikJabar.

Dua bulan ini, Sunarti menerapkan banyak proteksi diri di lingkungan rumah maupun aktivitasnya. Sebab, ia tak ingin penderitaan yang dialami nya juga dialami orang lain.

Ia pun rutin menjalani kontrol medis ke Puskesmas. Dan meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan.

"Kalau di rumah apa-apanya dipisah, seperti penggunaan sendok dan lainnya. Tapi tidur sih masih bareng sama anak karena tak ada tempat lagi," kata Sunarti.

"Tapi alhamdulilah kayak tetangga dan orang terdekat pada support ngasih semangat, semoga segera sembuh aja,"ujarnya.

Penanganan penderita Tuberkulosis ini dilakukan dengan sangat serius. Penderita TB sangat dianjurkan memeriksa kesehatan rutin dan berkala.

Minimal nya, penderita harus mengecek kondisi kesehatan selama 6 bulan. Pemberian obat pun dilakukan sesuai keluhan penderita.

"Jadi penderita TB ini harus rutin menjalani pemeriksaan minimal 6 bulan. Dan mereka juga diberikan obat sesuai keluhan yang dideritanya," kata Tim Medis Puskesmas Lohbener, Casmudi.

Penderita juga harus lebih berhati-hati ketika berada di lingkungan. Sebab, bukan hanya bisa menularkan akan tetapi bisa memperburuk kondisi kesehatan jika tidak sesuai dengan anjuran pemulihan.

(yum/yum)


Hide Ads