Lima pengunjuk rasa dilaporkan tewas saat aksi protes terjadi di Khuzestan barat daya Iran. Kelimanya tewas disinyalir setelah ditembak oleh terduga teroris.
Dilansir detikNews, seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, terduga teroris ini tiba di pasar pusat di Kota Izeh dengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka yang disebut 'unsur bersenjata dan teroris' itu lalu menembaki pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di sana.
Sebagaimana dilansir dari laporan AFP, Kamis (17/11/2022), lima orang tewas dan sedikitnya 10 orang terluka dalam peristiwa tersebut. Aksi yang diduga dilakukan teroris ini pun disorot secara tajam oleh pejabat pemerintahan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Valiollah Hayati, wakil gubernur Khuzestan, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa para pelaku menyerang pada pukul 17:30 menggunakan senjata otomatis. Adapun korban tewas yaitu tiga pria, seorang wanita dan seorang gadis.
Beberapa yang terluka berada dalam kondisi serius. Dia menambahkan bahwa petugas polisi termasuk di antara yang terluka.
Situasi sekarang tenang dan pencarian para pelaku sedang dilakukan. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilaporkan itu.
Sebelumnya, pada tanggal 26 Oktober, setidaknya 13 orang tewas dalam serangan kelompok bersenjata yang diklaim oleh kelompok Negara Islam di makam Shah Cheragh di Shiraz, menurut jumlah resmi.
Iran telah dicengkeram oleh protes - yang digambarkan sebagai "kerusuhan" oleh pihak berwenang - sejak 16 September kematian Mahsa Amini, tiga hari setelah penangkapannya oleh polisi moralitas karena dugaan pelanggaran kode pakaian Iran untuk wanita.
Demonstrasi tersebut telah menyaksikan bentrokan yang menewaskan puluhan orang - terutama pengunjuk rasa, tetapi juga anggota pasukan keamanan - selama dua bulan terakhir, menurut pihak berwenang.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul 5 Pengunjuk Rasa di Iran Tewas Ditembak oleh Terduga Teroris