Uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terlaksana di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Ujicoba tersebut disaksikan secara daring oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku senang bisa berkesempatan hadir dari bagian sejarah uji coba KCJB. Bahkan KCJB tersebut nantinya akan digunakan masyarakat Indonesia.
"Hari ini saya sangat bahagia dan gembira terharu karena Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping berkesempatan melihat langsung, walaupun secara virtual pergerakan pertama rangkaian kereta cepat," ujar Ridwan Kamil selepas kegiatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kita lihat disaksikan, disenyumin, ditepuk tangani oleh kedua presiden tersebut," tambahnya.
Pihaknya menjelaskan proses ujicoba tersebut berjalan lancar. Meskipun uji coba tersebut belum sampai Jakarta.
"Walaupun keretanya kereta inspeksi, tapi sebenarnya barangnya sama, hanya dalamnya aja yang berbeda, dan berlangsung lancar dites sepanjang 15 KM," katanya.
Pria yang kerap disapa Emil tersebut berharap adanya kereta cepat bisa berguna bagi masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini terdapat ribuan pekerja yang turut andil dalam pembangunan tersebut.
"Tentunya kita berharap semuanya lancar, belum jadi pun 13 ribu tenaga lokal dipekerjakan di proyek ini. Belum pajak dari tanahnya, belum nanti pengembangan kota-kota baru yang dilewati oleh kereta cepat, seperti Tegalluar, Karawang, dan lain-lain," ucapnya.
![]() |
Emil mengungkapkan adanya kereta cepat tersebut menjadi pembangunan jangka panjang. Terlebih Presiden Jokowi memiliki rencana menyambungkan hingga Surabaya.
"Tentu kami dukung, pasti lebih murah, karena punya pelajaran berharga bagaimana yg pertama mungkin agak repot. Tapi yang kedua insyaallah lancar, apalagi nanti tanahnya melipir jalan tol sampai Surabaya. Sehingga komponen pembebasan lahan yang kalau diproyek ini sbeesar 15 triliun, tidak perlu terjadi karena kita bisa menghemat dengan cara lain," jelasnya.
Dia menambahkan hingga saat ini belum menyerahkan calon nama KCJB tersebut ke Presiden Jokowi. Namun menurutnya saat ini telah meminta masyarakat untuk menentukan nama KCJB tersebut.
"Belum (nama KCJB), karena ada 16 ribu yang ngasih ngomen. Nanti diseleksi oleh tim saya 10 nama. Nanti saya diserahkan ke pak Presiden, karena beliau yang berkenan. Tapi idenya yang penting kecepatan," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menuturkan teknologi yang digunakan pada Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur kereta cepat Tiongkok yang sangat canggih. Sehingga menurutnya bisa teruji dan berkelas dunia.
"Teknologi itu diantaranya jalur Intasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia," kata Dwiyana.
Dia menambahkan Kereta Cepat Jakarta - Bandung menggunakan sistem kontrol kereta Chemise Train Control System Levei3 (CTCS-3) dan fitur cabin norse. Menurutnya sistem tersebut mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat.
"KCJB mampu melesat dengan kecepatan 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam," ucap Dwiyana.
Pada uji coba operasional ini, tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) mengoperasikan Kereta Inspeksi yang meluncur mulus sepanjang 15 kilometer dan Stasiun Tegalluar Bandung menuju Casang Yard 4 di atas jalur KCJB.
"Kereta inspeksi KCJB dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi Imtasan, kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta Kereta inspeksi juga sudah terus dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan. serta mampu memberikann akurasi laporan kondisi lintasan tingkat tinggi secara real-time," bebernya.
Kereta inspeksi ini akan dioperasikan setiap hari sebelum jalur digunakan untuk kereta penumpang. Kemudian uji coba ini merupakan bagian dan persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023.
"Kereta penumpang yang nyaman, modern, lebih luas, dan ramah difabel ini sarat unsur keindonesiaan dengan desain kepala kereta terinspirasi dan kepala komodo. Lapisan kursi penumpang menggunakan motif batik mega mendung khas Jawa Barat," jelasnya.
"Kapasitas penumpang dalam sekah perjalanan mencapai lebih dan 600 penumpang, yang terdin dan kelas VIP, first class dan second class," tambahnya.
Proyek KCJB berhasil merampungkan sejumlah pencapaian sejak pembangunan berskala penuh dimulai pada Juni 2018. Seluruh konstruksi layang jembatan dan terowongan telah selesai.
"Di sisi lain pemasangan rel di jalur utama dan arah Bandung menuju Jakarta masih berlangsung. Berbagai persiapan jelang operasional pun berjalan tanpa hambatan. Berkat dukungan semua pihak. para kontraktor, pemerintah pusat dan daerah. Investor, dan tentunya masyarakat Indonesia, KCJB sudah mencapai berbagai milestone penting," pungkasnya.
(yum/yum)