Jurus Pemerintah Hadapi Resesi Lewat Ketahanan Pangan

Jurus Pemerintah Hadapi Resesi Lewat Ketahanan Pangan

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 16 Nov 2022 00:30 WIB
Pengecekan saluran irigasi di Kabupaten Bandung.
Pengecekan saluran irigasi di Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan penataan irigasi, di Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya krisis pangan.

Wakil Ketua Banggar DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan program ketahanan pangan merupakan target yang digenjot oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya saat ini harus mempersiapkan ke depan pasca pandemi COVID-19.

"Satu-satunya andalan kita adalah ketahanan pangan," ujar Cucun saat ditemui awak media di Solokan Jeruk, Selasa (15/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cucun menyebutkan program ketahanan pangan melalui irigasi tersebut dikerjakan oleh dua kementerian. Diantaranya Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR.

"Jadi supaya tidak tumpang tindih, mana yang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian mana yang dikerjakan Kementerian PUPR, mana yang dikerjakan oleh daerah melalui TKD melalui transfer keuangan daerah, ini semua bekerja rembuk untuk ketahanan pangan," katanya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya menyebutkan pada tahun depan pemerintah sudah bisa mengantisipasi jika mengalami krisis atau resesi.

"Dari kementerian Pertanian dan PUPR nanti ke kami. Kini mendampingi pa Kajati beliau melakukan pengawasan, dan saya juga bangar ingin melihat betul tidak lembaga ini menyerap anggaran," ucapnya.

Cucun mengaku adanya program tersebut merupakan salah satu wujud pemerintah guna fokus pada ketahanan pangan. Menurutnya hal tersebut harus berhasil.

"Ini harus berhasil dan Indonesia harus jadi lumbung pangan Asia. Jelas kalau tingkat keberhasilan seperti ini harus dipertahankan, apalagi tadi evaluasi dari pengawas kami juga akan melihat supaya pelaksanaan pekerjaan itu tidak terjadi moral hajat," bebernya.

"Kami melihat bagaimana pengerjaan belanja pusat ini betul-betul terserap dan manfaat untuk rakyat. APBN kan gol nya untuk kesejahteraan rakyat, seperti katanya tadi di tengah Covid masyarakat bisa terima anggaran kini ada ground ada pertumbuhan ekonomi, ini luar biasa," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Bastari menjelaskan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI) merupakan kebutuhan dari para petani. Sehingga pemerintah turun langsung menangani hal tersebut.

"Pertama, adalah untuk ketahanan pangan dengan cara memperbaiki irigasi yang rusak atau belum ada, sehingga air akan sampai ke petak sawah, tujuannya para petani ini bisa meningkatkan area tanamannya," ucap Bastari.

Bastari juga menuturkan program P3-TGI juga merupakan program karya tunai. Menurutnya program tersebut yang sudah diusulkan oleh pemerintah melalui Kementrian dan DPR-RI untuk kebutuhan petani.

"Makanya tadi juga ada dari Kejaksaan, DPR-RI mendukung acara ini," bebernya.

Dia menyebutkan saat ini BBWS Citarum telah menyiapkan 622 titik irigasi di Kota Kabupaten di Jawa Barat. Kemudian program tersebut pada akhirnya akan diserahkan kembali ke Kepala Desa untuk dirawat.

"Sekarang progres program ini sudah 99,1 persen, tinggal satu titik lagi yang agak ketinggalan daerah Bekasi sana," ungkapnya.

Bastari menambahkan untuk di wilayah kabupaten Bandung terdapat ratusan titik yang telah dilakukan perbaikan. Hal tersebut semuanya telah selesai.

"Sudah selesai semua ini, di Kabupaten Bandung ada 217 titik," jelasnya.

Meski begitu, Dia menuturkan masih terdapat beberapa petani yang mengeluhkan sawahnya rusak oleh banjir jika terjadi hujan besar.

"Jadi sebetulnya selain untuk menyalurkan air ke sawah, dengan sudah di bangunnya irigasi ini diharapkan kalau kebanyakan air bisa tetap terjaga di jalur air nya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kejati Jawa Barat Asep N. Mulyana, menyebutkan pihaknya telah melakukan pengawalan sejak dari awal adanya sosialisasi. Apalagi menurutnya program tersebut diperuntukan untuk masyarakat.

"Jadi kami menyampaikan penerangan terhadap masyarakat, menyampaikan kepada masyarakat, bahwa ini adalah kegiatan yang memang untuk masyarakat, sesuai dgn kebutuhan mereka. Sampai kemudian pada tahap pengerjaan," katanya.

Pihaknya juga menilai beberapa target positif yang ada dalam pembangunan tersebut. Bahkan pihaknya telah menurunkan Kasie Intel dalam mengawasi BBWS Citarum.

"Kemudian mengetahui apa yang menjadi kendala, dan progres setiap tahapan2annya sampai hari ini. Hari ini masih dalam tahap penyelesaian. Kita melihat sendiri bagaimana bangunan ini, atau kegiatan ini sudah berjalan dengan baik," ucapnya.

Menurutnya program tersebut harus terus dilanjutkan. Pasalnya program tersebut berasal dari masyarakat.

"Ini kegiatan yang betul-betul dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat. Aspirasi dari mereka, mereka yang mengerjakan, dan mereka yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini," bebernya.

"Ini sangat bagus program seperti ini, karena kalau adanya program ini pasti ada rasa keberpihakan, rasa memiliki. Jadi bukan hanya mensukseskan, tapi menjaga keberlanjutan dari apa yang sudah mereka bangun," tambahnya.

Dia menambahkan para masyarakat akan mengetahui bagaimana problem yang ada di lapangan. Sehingga bisa dikembangkan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

"Makanya saya dukung kegiatan yang dilakukan BBWS, di bawah pak Bastari ini. Tentu kolaborasikan dan kita tingkatkan beberapa kekurangan selama ini," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads