Sosok Perempuan Berkebaya di Tikungan Ciawi Tasik yang Sering Makan Korban

Round-Up

Sosok Perempuan Berkebaya di Tikungan Ciawi Tasik yang Sering Makan Korban

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 16 Nov 2022 06:30 WIB
Viral motor jatuh ke jurang di Ciawi Tasikmalaya
Viral pemotor jatuh ke jurang di tikungan Ciawi Tasikmalaya (Foto: istimewa).
Bandung -

Tikungan Kampung Panyusuhan, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya menjadi tikungan horor bagi pengendara khususnya roda dua. Tikungan ini banyak memakan korban dan telah membuat resah masyarakat yang kerap melintasi tikungan tersebut.

Yang terbaru, seorang pengendara sepeda motor masuk ke jurang setelah tidak bisa menaklukkan tikungan Ciawi tersebut. Video rekaman CCTV yang merekam detik-detik pengendara itu terjun ke jurang pun viral.

Warga sekitar yang resah karena horornya tikungan Ciawi tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa berharap kepada pemerintahan untuk segera turun tangan. Tujuannya agar tidak ada lagi korban yang diakibatkan karena curamnya tikungan Ciawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sering, sudah tak terhitung banyaknya kejadian kecelakaan di tikungan ini. Bukan hanya yang videonya viral saja," kata Ausi Susilo pemilik warung yang berada di dekat tikungan Panyusuhan, Selasa (15/11/2022).

Rambu-rambu lalu lintas hingga fasilitas penunjang keselamatan di jalan raya jadi hal yang diinginkan oleh warga dan berharap bisa terpasang di tikungan Ciawi. Sebab selain curam, tikungan itu juga terbilang gelap karena minimnya lampu penerangan.

ADVERTISEMENT

Sepanjang tahun 2022 ini, Ausi mengingat jika kecelakaan yang terjadi di tikungan Ciawi sudah beberapa kali terjadi. Seingatnya, ada lima kejadian yang disebabkan karena horornya tikungan Ciawi itu.

"Yang tahun ini saja ada mobil Grandmax masuk jurang, truk tronton pengangkut air mineral juga masuk ke jurang, tabrakan motor anggota TNI, mobil bak menabrak rumah, anak sekolah yang bawa Mio juga masuk ke jurang. Sudah banyak lah," kata Ausi.

detikJabar sendiri melihat langsung tikungan tersebut. Tikungan itu memiliki ketajaman nyaris 90 derajat atau letter L. Ironisnya beberapa ratus meter dari arah Tasikmalaya tidak ditemukan adanya rambu-rambu yang sekiranya memberitahu lokasi itu rawan kecelakaan, termasuk arah sebaliknya.

Sementara jika dari arah Bandung lokasi tikungan ini berjarak hanya beberapa ratus meter setelah simpang empat Jalan Lingkar Ciawi- Singaparna (Cisinga).

"Bahaya dari kedua arah. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Dipasang rambu, diberi lampu kuning kemudian penerangannya juga. Atau kalau bisa dipasang juga barrier agar masyarakat yang di sini juga tidak was-was," ungkapnya.

Kebanyakan menurut Ausi, kendaraan yang mengalami kecelakaan di tikungan Ciawi mayoritas selalu mengalami hal serupa yakni tidak bisa melihat kontur jalan yang berbelok. Rumahnya pun beberapa kali jadi sasaran kendaraan-kendaraan itu. Bahkan ia membuat dua patok beton di depan rumahnya sebagai perisai.

"Bus harusnya nikung malah lurus langsung menabrak rumah saya. Tapi itu kejadiannya sudah lama, sebelum saya membangun warung," ujarnya.

Bukan cuma rumah yang jadi korban, ia ingat betul ketika dua keponakannya tertabrak kendaraan di tikungan itu. "Keponakan saya juga meninggal karena tertabrak di sini. Jadi mobil dari arah Bandung "mabal", keponakan saya yang mau berangkat mengaji tertabrak," kata Ausi.

Seringnya kecelakaan di tikungan Ciawi membuat Ausi dan pemerintah setempat sudah berkali-kali mengajukan permohonan agar tikungan itu diberi rambu atau fasilitas penunjang keselamatan, tapi hingga kini tak kunjung ada perhatian.

"Pengajuan mah sudah, tapi belum ada realisasi. Ya masyarakat mah minta bagaimanalah caranya, pasang rambu, lampu atau apap pun asal risiko kecelakaan bisa ditekan. Kan kita harus ikhtiar," kata Ausi.

Misteri Perempuan Berkebaya

Tikungan Ciawi juga menyimpan kisah misteri selain kontur jalan yang berbelok tajam. Konon, ada sosok perempuan berkebaya yang membuat pengendara kehilangan konsentrasi.

"Konon katanya selalu ada sosok perempuan berkebaya yang menyeberang jalan, sebelum korban mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Pengakuan korban kecelakaan ikhwal sosok perempuan berkebaya itu, menurut Ausi tidak diutarakan oleh satu dua orang korban. "Banyak yang celaka di sini mengaku melihat itu, sehingga mereka berusaha menghindar dan akhirnya mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Meski demikian dia mengaku tak mengetahui persis siapa sosok perempuan berkebaya itu. "Tidak tahu siapa, tapi pengakuan korban-korban kecelakaan banyak yang menyebutkan sosok itu," kata Ausi.

Banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia di lokasi itu, menurut dia tak heran membuat tikungan itu jadi dibumbui cerita-cerita mistis.

(bba/mso)


Hide Ads