Jabar Hari Ini: Ketulusan Hati Rohimah hingga Wanita Dibacok Kakak Ipar

Jabar Hari Ini: Ketulusan Hati Rohimah hingga Wanita Dibacok Kakak Ipar

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 14 Nov 2022 22:01 WIB
Asisten Rumah Tangga (ART) asal Garut, Rohimah
Rohimah, ART Garut yang disiksa majikan di Bandung Barat (Foto: Hakim Ghani/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini. Mulai dari wanita di Indramayu dibacok mati kakak ipar hingga ungkapan hati Rohimah, ART Garut yang tak menaruh dendam kepada majikan yang menyiksanya.

Berikut rangkuman di Jabar hari ini:

Disiksa Majikan ART Rohimah Tak Menaruh Dendam

Rohimah (29) Asisten Rumah Tangga (ART) asal Kabupaten Garut menjadi korban penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya, pasangan suami istri Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29) di Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep Muhidin yang menjadi kuasa hukum Rohimah mengatakan, jika kliennya tak menyimpan rasa dendam terhadap majikannya. Hal tersebut, terungkap setelah Rohimah jalani visum psikologis pertama.

"Pemeriksaan pertama oleh psikolog, hasil pemeriksaan psikologi sungguh luar biasa menyampaikan ibu Rohimah memiliki hati yang bersih," kata Asep dijumpai di PN Bandung hari ini.

ADVERTISEMENT

Menurut Asep, Rohimah teringat dengan anak balita dari mantan majikannya itu. Bahkan Rohimah juga menanyakan kabar balita tersebut.

"Kenapa? Saya tanya, mengategorikan hatinya bersih karena Ibu Rohimah ini tidak memiliki dendam, justru dalam keadaan seperti ini, disiksa oleh majikannya Ibu Rohimah ini masih ingat kepada anak majikannya yang berusia 10 bulan, dia sama siapa dirawatnya, minum susunya gimana, jadi masih ingat, seperti itu," ungkapnya.

Asep juga mengaku salut kepada warga dan tetangga Rohimah yang membantu membangkitkan mental Rohimah.

"Sudah di rumahnya, sudah mau 10 hari, Alhamdulilah dari warga ikut membangkitkan semangat dan mentalnya. Karena hasil pemeriksaan dokter ahli bedah di Garut sudah membaik yang terpenting pemeriksaaan psikolog saja," ujarnya.

Selain itu, aktivitas saat ini kliennya memiliki warung kecil-kecilan di rumahnya. "Bu Rohimah buka warung, dikasih modal sama Kementerian Sosial, itu aktivitasnya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri Yulio Kristian dan Loura Francilia melakukan tindakan tak berperikemanusiaan itu terhadap korban atas nama Rohimah di rumah mereka di Perumahan Bukit Permata, 04/RW 22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.

Yulio dan Loura harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya dijerat pasal 44 tahun 2021 dan 23 tahun 2004 dengan ancaman hukuman mencapai 10 tahun penjara.

Kisah Warga di Dusun yang 'Terisolasi' Akibat Banjir Rob Indramayu

Sebuah permukiman di desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu nyaris terisolasi. Sejumlah rumah rusak akibat sering dilanda banjir rob dan hantaman ombak.

detikJabar berkesempatan berkunjung ke dusun tersebut, aktivitas di permukiman di blok Mara RT 01/ RW 03 terlihat sepi. Tidak sedikit rumah yang sengaja dikosongkan oleh pemiliknya. Bahkan, beberapa diantaranya terlihat sisa-sisa pondasi rumah yang hancur akibat banjir rob dan hantaman ombak.

Namun, mereka yang tidak memiliki banyak biaya, terpaksa tetap tinggal di tepi pantai tersebut. Meski ancaman banjir dan ombak besar selalu mengintai, ia memilih bertahan lantaran ekonomi dan mata pencaharian.

"Saben dina (setiap hari) kalau banjir rob mah, pagi-siang. Tapi kalau banjirnya besar kami sekeluarga ngungsi ke tempat lain," kata Feri hari ini.

Rekomendasi pemerintah setempat untuk pindah dari lokasi tersebut diakui belum dapat mereka penuhi. Sebab, Feri mengaku pindah tempat tinggal butuh biaya. Sedangkan, penghasilan yang ia miliki hanya cukup kebutuhan sehari-hari.

"Pernah diminta pindah sama orang desa. Tapi kan masalah ekonomi, jadi ya gimana lagi. Kita cuma dadak luru (kerja serabutan), ga cukup untuk pindah," ujar Feri.

Selain banyak rumah yang mulai ditinggalkan, sebagian warga pun tetap memilih tinggal di tepi pantai blok Mara tersebut. Meski, mereka sesekali harus rutin memperbaiki material bangunan rumah yang rusak akibat hantaman ombak.

"Rob kalau lagi naik bisa sampai 50 sentimeter. Yang paling ditakutkan itu ombak, kadang saya perbaiki pintu dan plafon depan yang rusak akibat ombak," katanya.

Siswi di Tasikmalaya Dilecehkan dan Tendang Pria Penumpang Elf

Potongan video seorang siswi berhijab tendang pria paruh baya di pintu masuk elf atau angkutan umum viral di media sosial. Siswi itu terlihat memarahi sang pria sambil menangis histeris.

Dilihat dari video terdengar, suara siswi berhijab itu menuding sang pria berbuat cabul kepadanya saat berada di angkutan umum. Terdengar suara siswi tersebut yang mengaku diraba bagian dadanya oleh pria tersebut.

"Tah ngeraba dada," kata siswi dalam video viral ini.

Dituding demikian, pria berkemeja hitam itu menyangkal tuduhan siswi tersebut sambil memegang mobil elf. Namun, siswi tersebut mendesak pria itu untuk mengaku sambil melancarkan beberapa tendangan dan bersumpah telah menjadi korban pelecehan.

Setelah ditelusuri, video berdurasi 27 detik ini terjadi di Jalan Raya Salawu, tepatnya di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Peristiwa ini diduga terkait tindak pidana pelecehan seksual dalam kendaraan. Siswi berpakaian pramuka ini mengaku jadi korban pelecehan sesama penumpang angkutan umum.

Agus salah seorang warga menyebut, awalnya korban turun dari angkutan umum jurusan Tasikmalaya- Garut. Di lokasi, korban langsung menangis dan mengaku dilecehkan. Sejumlah tukang ojek pangkalan mengejar angkutan umum ini dan memberhentikanya di lokasi video viral.

"Jadi itu beberapa hari lalu, jadi korban ini siswi asal Sundawenang dia jago taekwondo, katanya dia dilecehkan penumpang elf. Pas turun nangis. Dikejar elfnya sama warga sini. Yang ditendang itu yang pelakunya," kata Agus di lokasi korban menangis.

Kepolisian Resort Tasikmalaya mengaku masih menelusuri video viral. Pihaknya belum menerima laporan.

"Kami telusuri video viral ini, tapi sejauh ini belum ada laporan dari korban pada kami. Kalau merasa korban silakan hubungi kami nanti kami akan jemput bola ke lapangan," kata Aiptu Josner, Kanit PPA Polres Tasikmalaya di kantornya hari ini.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto membenarkan video viral pelecehan seksual terhadap siswi. Saat ini pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

"Ia betul itu ada, korbannya siswi salah satu sekolah di Singaparna," ujarnya hari ini.

Geng Motor Bacok Pelajar di Bandung Barat

Seorang siswa SMK di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi korban penyerangan sekelompok orang yang diduga merupakan anggota geng motor. Korban terluka akibat insiden itu.

Korban atas nama Dandi Muhammad Zaenal, warga Kampung Dungus Purna, RW 10, Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar, KBB. Ia mengalami serangan itu pada Minggu (13/10) dini hari.

Kapolsek Padalarang Kompol Darwan mengatakan Dandi dibacok oleh sekelompok orang diduga anggota geng motor di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, KBB.

"Jadi korban ini nongkrong di kawasan Kota Baru Parahyangan, ada sekitar 14 orang. Saat perjalanan pulang itu kemudian mereka dihadang oleh kelompok lain yang jumlah orangnya juga cukup banyak, sekitar 20 orang," kata Darwan saat dihubungi hari ini.

Kelompok yang menghadang korban dan teman-temannya itu ternyata membekali diri dengan senjata tajam yang diacung-acungkan sehingga turut membahayakan pengendara lainnya.

"Mungkin karena takut para kelompok lainnya itu membawa senjata tajam, kelompok korban ini tancap gas dan melewati kelompok yang menghadang. Niatnya kabur," ucap Darwan.

Lantaran tidak terima kelompok korban tidak berhenti, kelompok bersenjata tajam itu akhirnya melakukan pengejaran. Saat korban sudah dalam jangkauan, terduga pelaku langsung menyabetkan senjata tajam yang dibawanya.

"Setelah terkejar itulah korban kemudian dibacok dengan senjata tajam jenis samurai. Korban kemudian berhenti dan para terduga pelaku kabur. Setelah itu korban langsung dibawa ke rumah sakit," tutur Darwan.

Akibat penyerangan tersebut korban mengalami luka cukup parah pada tangan kanannya. Korban saat ini sudah mendapatkan penanganan medis di RSHS Bandung.

"Korban mengalami luka sobek pada tangan kanan, lukanya cukup parah dengan panjang sekitar 15 centimeter," kata Darwan.

Wanita di Indramayu Tewas Dibacok Kakak Ipar

Seorang wanita di Indramayu, Jawa Barat tewas dibacok kakak iparnya. Korban tewas setelah mengalami luka bacok di kepala bagian belakang dan punggung.

Informasi diterima detikJabar, peristiwa berdarah kakak beradik di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu itu terjadi pada Minggu (13/11) dinihari lalu. Dengan sebilah golok, pelaku membacok sejumlah bagian tubuh korban hingga tewas.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Indramayu, Akp Fitran Romajimah, membenarkan kejadian tersebut. Korban atas nama S (45 tahun) sempat dilarikan ke RSUD Indramayu, namun nyawa korban tidak tertolong.

"Benar terjadi pembacokan pada hari Minggu dinihari lalu, kita mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada seorang menjadi korban pembacokan. Setelah mendatangi TKP, korban sudah dibawa ke RSUD oleh keluarganya, korban meninggal di RSUD," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu, saat dihubungi detikJabar melalui pesan singkat hari ini.

Peristiwa berdarah ini berlangsung tak jauh dari rumah korban. Tampaknya pelaku T (47 tahun) yang merupakan Kakak Ipar korban membawa sebilah golok dan membacok korban ketika hendak pulang.

"TKP tak jauh dari rumah korban. Ketika korban hendak pulang ke rumah, pelaku sudah menunggu dan langsung melakukan pembacokan terhadap korban dengan menggunakan sebilah golok," jelas Fitran.

Setelah nekad membacok adik iparnya, pelaku kemudian menyerahkan diri kepada polisi. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik peristiwa tersebut.

"Pelaku sudah menyerahkan diri," pungkas Fitran.

Sakit hati diduga menjadi motif pembacokan ini. Pelaku kesal terhadap korban yang membujuk istrinya untuk bercerai. Kuasa hukum pelaku, Ruslandi menjelaskan bahwa rumah tangga pelaku yang merupakan kakak kandung korban tengah retak. Benih kehancuran bahtera rumah tangganya retak lantaran adanya pihak ketiga yang memicu perceraian.

"Menurut keterangan terduga pelaku, bahwa ia merasa sakit hati terhadap korban. Karena korban adik dari istrinya sering kali membujuk atau mempengaruhi untuk bercerai dengan suaminya (pelaku)," kata Ruslandi.

Masalah ekonomi juga diduga menjadi latarbelakang isu perceraian antara pelaku dan istrinya. Sebab, pelaku yang hanya sebagai penjual es lilin dianggap kurang memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Latarbelakang perceraian ini adalah faktor ekonomi ya, karena terduga pelaku ini hanya sebagai penjual es lilin, karena sering kekurangan faktor ekonomi maka ada bujukan kepada istrinya," ucap Ruslandi.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)


Hide Ads