Cerita Warga Bandung Hidup Berdampingan dengan Bunga Bangkai

Cerita Warga Bandung Hidup Berdampingan dengan Bunga Bangkai

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 15 Nov 2022 01:30 WIB
Warga Bandung membawa bunga bangkai atau suweg.
Warga Bandung membawa bunga bangkai atau suweg. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Bunga bangkai atau suweg tumbuh bermekaran di Kampung Sukahayu, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Bahkan jumlah tanaman tersebut berjumlah cukup banyak.

Pantauan detikJabar di lokasi, Senin (14/11/2022), terlihat bunga bangkai tumbuh dengan mekar di salah satu kebun warga. Pekarangan tersebut terlihat nampak luas dan ditumbuhi bunga bangkai.

Warga setempat, Isum (38) mengatakan bunga bangkai tersebut telah terbiasa tumbuh di belakang rumahnya. Bahkan itu telah ada sejak dirinya masih kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah biasa warga di sini mah ada bunga bangkai yang kaya gitu, cuma memang anak-anak kecil sekarang aja pada baru tahu. Malahan pas dari waktu saya kecil di sini udah banyak bunga bangkai yang kaya gitu mah," ujar Isum kepada detikJabar.

Pihaknya mengungkapkan bunga bangkai di wilayah tersebut memang banyak. Namun hanya ada di pekarangan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jadinya memang pas musim hujan munculnya. Di sini mah jumlahnya ada banyak lah 10 mah ada," katanya.

Dia menyebutkan bunga bangkai tersebut selalu memunculkan bau tak sedap. Tapi bau tersebut tidak sampai ke pemukiman warga.

"Bunga bangkai itu memang suka kerasa bau, cuma baunya ya disekitar itu (kebun) aja. Kalau sampai ke rumah saya mah ngga lah," ucapnya.

Isum mengaku terdapat bagian dari bunga bangkai yang biasa dimakan masyarakat. Menurutnya ukuranya cukup besar.

"Biasanya di bawah bunga bangkai ini suka ada beuti istilah nya mah. Nah itu yang suka di makan, bisa segede baskom lah. Memang gak ada rasanya, hambar aja," bebernya.

Sementara itu, salah satu anak pemilik kebun, Jajang (52) bunga bangkai tersebut telah ada dari zaman dirinya masih kecil. Namun pihaknya tidak mengetahui percis hal tersebut bisa ada.

"Emang bunga bangkai ini suka tumbuh di kebun. Cuma kebetulannya tumbuhnya di kebun milik orang tua saya," katanya.

Jajang menuturkan sudah banyak yang menanyakan keberadaan bunga bangkai tersebut sejak kemarin. Sehingga dirinya mencoba membersihkan kebunnya dan membawa bunga bangkai tersebut ke kediamannya.

"Iyah dari kemarin banyak yang nanyain ini. Takut ada yang ngambil, terus saya inisiatif aja bunga bangkainya saya ambil ke rumah. Jadi kalau ada yang nanyain bisa langsung ke rumah," ucapnya.

Meski begitu, Jajang mencoba akan menjualnya kepada orang yang memang memerlukan bunga bangkai tersebut. Tetapi dia belum mengetahui harga jual bunga tersebut.

"Kalau ada yang butuh, atau mau beli ya ke sini aja ke rumah. Tapi gak tahu ini harga jualnya," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads