Bengisnya Pantai Utara mengancam permukiman warga Indramayu, Jawa Barat. Banjir rob yang rutin melanda Desa Eretan Kulon dan hantaman ombak besar merusak sejumlah rumah dan musala.
Ganasnya ombak laut pantura Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu memporak-porandakan permukiman di tepi pantai. Seperti di Blok Mara, satu musala rusak dan sejumlah rumah hanyut akibat hantaman ombak dan banjir rob pada musim hujan tahun lalu.
Pantauan detikJabar, terlihat rumah rusak terbangkalai dan tidak berada pada pondasi semula. Di sampingnya terdapat musala yang tidak lagi difungsikan lantaran rusak padah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rutin banjir rob mah, pas waktu baratan (musim hujan) tahun kemarin, musala milik pak Dalman rusak dihantam ombak. Dan lihat ada rumah tuh hanyut pas ketika itu," kata warga setempat, Pedet (40) kepada detikJabar, Senin (14/11/2022).
Dikatakan Pedet (40), warga di permukiman itu menang sudah terbiasa terkena banjir rob. Namun, beberapa dari mereka banyak yang memilih pindah karena masalah ekonomi.
Meski terbiasa dengan banjir rob, namun warga di blok Mara atau blok Pangpang tetap mewaspadai datangnya ombak besar. Sebab, ganasnya ombak bisa menghantam rumah yang berada di tepi pantai.
"Kalau banjir banyak warga yang kadang memilih bertahan. Tapi kalau sudah di hantam ombak besar, terpaksa menambah biaya untuk perbaikan rumah," kata Pedet.
Mereka berharap, pembangunan breakwater di blok tersebut dilanjutkan. Sebab, masih ratusan meter pantai di desa Eretan Kulon yang belum terpasang pemecah ombak yang tinggi.
"Harusnya pembangunan baro (penahan ombak) itu dilanjutkan. Sekitar 600 meteran lagi yang belum dipasang," pungkas Pedet.
(dir/dir)