Bencana pergerakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, kali ini terjadi di Kampung Cicadas, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak. Sejumlah warga dikabarkan mengungsi pasca kejadian tersebut.
Informasi dihimpun detikJabar, informasi pergerakan tanah itu viral di aplikasi perpesanan. Dikabarkan tanah warga di lokasi kejadian tiba-tiba terbelah saat hujan mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (13/11/2022) kemarin.
"Waktu kejadian Minggu (13/11/2022) sekitar pukul 13.00 WIB, hujan deras melanda kawasan tersebut berakibat pada pergerakan tanah di lokasi. 10 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 47 jiwa, dua KK diantaranya mengungsi," kata Raphael, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Cibadak dalam keterangan yang diterima Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih akibat kejadian itu, 1 rumah warga berisi 4 jiwa mengalami kerusakan berat. Beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Warga dibantu aparat desa bergotong royong membuat jembatan sementara yang terbuat dari bambu untuk akses jalan warga sekitar dikarenakan retakan tanah yang melebar dengan ukuran 1,5 M," tulis Raphael.
"Tagana dan P2BK Cibadak berkoordinasi dengan perangkat Desa/Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, Polisi Pamong Praja san relawan melakukan assessment ke lokasi kejadian," sambungnya.
Sementara itu, Camat Cibadak Abdul Naafi, membenarkan kejadian itu. Pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi dengan BPBD berikut assesmen.
"Kami koordinasi dengan instansi terkait dan BPBd hari ini kita lakukan asessmen, mudah-mudahan kita segera bisa mengambil langkah-langkah yang relevan untuk penanganan. Ada beberapa warga yang mengungsi karena khawatir ada bencana susulan," ungkapnya.
Terkait kemungkinan dibangun tenda darurat, Abdul mengatakan pihaknya masih menunggu intruksi dari BPBD.
"Mudah-mudahan warga bisa terfasilitasi, untuk tenda darurat kewenangan di BPBD. Ketika ada instruksi kita akan segera tindaklanjuti," pungkas dia
(sya/yum)