Jabar Sepekan: Heboh Mahasiswa Unpad Tewas di Tangan Teman Sendiri

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 13 Nov 2022 22:01 WIB
Ilustrasi (Foto: detikcom/detik).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat selama sepekan. Dari mulai kebakaran Gedung Bapelitbang Bandung hingga penusukan mahasiswa Unpad yang dilakukan oleh temannya sendiri di Kabupaten Bandung.

Kebakaran Gedung Bapelitbang Bandung

Gedung Bapelitbang Kota Bandung yang berada di lingkungan Pemkot Bandung terbakar, Senin (7/11) lalu. Si jago merah melalap habis seluruh gedung Bapelitbang, hampir sepekan berlalu kebakaran gedung ini belum terungkap.

Tiga hari berselang pasca kebakaran itu, Tim Puslabfor Polri dan Inafis Satreskrim Polrestabes Bandung lakukan olah TKP untuk mencari penyebab kebakaran ini. Olah TKP yang dilakukan diluar gedung meliputi melihat kondisi gedung dari tpak depan, samping hingga atas dengan menggunakan drone.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo belum dapat memberikan informasi terkait dugaan kejadian ini. "Kita lihat perkembangannya saja karena yang ahlinya adalah Puslabfor. Tim sudah datang dan survei, akan melakukan tugasnya yakni olah TKP," kata Rudi di TKP.

Ada enam orang saksi yang diamankan dalam kejadian ini. Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Rose menyebut, enam orang saksi yang dimintai keterangan ini terdiri dari petugas keamanan, pegawai hingga masyarakat sekitar.

"Sampai saat ini proses penyelidikan masuh berjalan, sudah beberapa orang diperiksa, kurang lebih enam orang," kata Rose, Selasa (8/11).

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjadi salah satu dari sekian pegawai yang sempat panik saat api berkobar di kantornya.

"Iyah, takut aja lihat api gede. Karena asepnya kan udah mulai masuk yah," kata Yana.

Pemkot Bandung merelokasi para pegawai Bapelitbang usai gedung kantornya terbakar. Pegawai dinas ini bakal berkantor di wilayah Tamansari, di bekas kantor DPRD Kota Bandung.

"Bapelitbang nanti kantornya pindah dulu sementara ke Tamansari, ke gedung bekas dewan. Intinya supaya pelayanan enggak terganggu," kata Kadis Kominfo Kota Bandung Yayan A Brilyan.

Yayan mengatakan, kebakaran di Gedung Bapelitbang mengakibatkan sejumlah dokumen pemerintahan terbakar. Namun, sebagian diantaranya berhasil diselamatkan karena tersimpan dalam server Pemkot Bandung.

"Dokumen sebagian ada yang terbakar, sebagian lagi bisa diselamatkan karena ada yang disimpan di server kita. Laptop juga aman. Itu dokumen pemerintah dari tahun ke tahun," kata Yayan.

Kebakaran yang terjadi di Gedung Bapelitbang Kota Bandung membetot perhatian Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Kang Emil sapaan karibnya meninjau lokasi kebakaran ini.

Kang Emil mendorong agar Pemkot Bandung mengevaluasi seluruh gedung milik pemerintah ia meminta agar aspek keselamatan dan keamanan gedung bisa dievaluasi.

"Ini juga momentum Pemkot Bandung mengingatkan agar semua aset bangunan dicek kembali jaga-jaga," kata katanya.

Blak-blakan Bupati Purwakarta soal Gugat Cerai Dedi Mulyadi

Alasan gugatan cerai yang ditayangkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terhadap suaminya, Dedi Mulyadi, terus menguat.

Dalam wawancara eklusif dengan detikJabar pekan ini, Anne mengatakan jika ia kerap mendapat perlakukan yang tidak mengenakkan, perlakukan itu tergolong dalam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) secara psikis.

Hal ini menurut Abne tercantum dalam salah satu materi gugatan cerai yang didaftarkan Anne ke Pengadilan Agama Purwakarta.

"Materi kedua, sikap yang tidak baik, itu lebih pada apa ya, KDRT secara psikologis, ucapan yang kasar gitu kan, omongan yang dilontarkan. Jadi itu berdampak terhadap psikologi saya," ujar Anne kepada detikJabar, Senin (7/11).

Orang nomor satu di Purwakarta ini menyebut, kejadian KDRT secara psikis itu terjadi berulang dan sudah lama dilakukan suaminya itu. Namun Anne tetap bertahan dan mencoba bersabar demi keutuhan keluarga. Anne pun terus melakukan berbagai cara agar bisa memahami suaminya serta bisa mengubah suaminya itu.

Dulu, Anne mengatakan tak punya keberanian mendapat perlakuan seperti itu. Tapi batas kesabaran sudah habis, sehingga menggugat cerai terpaksa diambilnya.

"Itu sering (KDRT psikis). Dulu saya tidak punya keberanian untuk mengungkapkan, hari ini saya merasa apa ya... sudah cukup, ini harus sudah," katanya.

Diketahui sebelumnya Anne juga sudah menyebutkan materi gugatan cerai yang ia layangkan ke pengadilan agama Purwakarta. Materinya adalah pelanggaran syariat Islam, yakni tidak memenuhinya hak istri secara lahir dan batin.

Terbaru, Dedi Mulyadi ingin damai dengan Anne. Melalui kuasa hukumnya Ojat Sudrajat, Dedi Mulyadi meminta dirinya untuk mencari solusi terbaik bagi kelangsungan rumah tangganya dengan istrinya.

Ojat menegaskan, pihaknya tetap akan mengajukan upaya damai. Karena menurutnya, seorang suami harus mempertahankan rumahtangganya tetap utuh. "Seorang suami harus mempertahankan rumahtangganya, walaupun nanti hasilnya seperti apa yang penting usahanya," ucapOjat.




(wip/mso)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork