Syam Permana alias Syamsudin (62) pernah melambungkan namanya di industri musik nasional. Sejumlah lagu yang ia ciptakan, disukai dan dipakai para penyanyi dangdut kenamaan seperti Imam S Arifin, Inne Chintya, Ona Sutra, Asep Irama hingga Inul Daratista.
Perlahan, karir Syam mulai meroket semenjak menciptakan lagu perdananya tahun 1982. Ia pun memutuskan hijrah ke Jakarta setelah diajak seorang pencipta lagu lain untuk menggarap projek lagu untuk Inul Daratista.
"Awal saya buat lagu waktu itu tahun 1982. Waktu itu baru bisa main gitar juga, coba-coba bikin lagu, saya nggak sangka juga bisa diterima. Inul Daratista waktu itu ada rekan pencipta lagu pop mengajak saya untuk ikut proyek Inul katanya, kita bikin bareng, coba bikin, alhamdulillah jadi (lagu), judulnya Terima Kasih," katanya saat ditemui detikJabar di rumahnya, di Kampung Babakan Jawa, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, karir Syam tak bertahan lama. Setelah membuat lagu 'Terima Kasih' dan dinyanyikan Inul Daratista, jasanya mulai terlupakan.
Ya, bak roda berputar, kehidupannya sebagai pencipta lagu juga mulai tenggelam.Tepatnya saat krisis moneter, kaset bajakan bertebaran dan tak ada produser yang melirik pencipta lagu, Syam meninggalkan gemerlap ibu kota dan pindah ke Sukabumi.
"Waktu itu, krisis moneter, di samping bajakan berkembang banyak. Pencipta lagu juga susah buat jual lagu. Produser bilang 'gimana mau beli lagu, kalau udah banyak pembajak' kehidupan kita juga susah, ngontrak kemana-mana, akhirnya sama istri pindah ke Sukabumi," ungkapnya.
Di Sukabumi, ia pun bekerja serabutan. Hingga saat ini, ia bahkan belum pernah menikmati hasil dari royalti lagu yang ia ciptakan.
"Dulu orang membeli lagu saya paling besar Rp 500 ribu. Itu cukup di situ saja (tidak ada royalti berkepanjangan) jadi pembayaran dibuktikan kwitansi saja. Buat lagu sudah nggak begitu (produktif), akhirnya kita kerja serabutan buat keluarga," tuturnya.
![]() |
Syam mengatakan, sempat ada pengacara yang ingin membantunya untuk memperjuangkan royalti. Akan tetapi, mereka menghilang dan tak ada kabar sejak pemberitaannya ramai pada tahun lalu.
"Sampai sekaeang ini juga saya bingung masih nunggu. Katanya udah ada beberapa badan usaha yang ingin merangkul, tapi sampai saat ini masih nggak ada berita, sementara anak putus sekolah, akhirnya ya gimana, kita terus bermunajat aja sama Yang Maha Kuasa minta supaya gimana hak kita ini buat anak cucu, dan sehari-hari," kata Syam.
Di usianya yang tak lagi muda, Syam mengisi kegiatan sehari-hari dengan membantu istrinya sebagai petani di sawah yang menggarap lahan milik orang lain.
"Sehari-hari ini ya paling si ibu kerja di sawah, jadi bantu-bantu istri di sawah, manggul padi di sawah, itu juga sawah orang, kita kuli juga lumayan buat sehari-hari. Jual kayu bakar kadang-kadang kita kirim ke pabrik tempe tahu," ucap dia.
Tak Mampu Sekolahkan Anak Perempuannya
Tahun 2021, kabar Syam sempat ramai diperbincangkan. Namun setahun berlalu, tak banyak yang berubah dari kehidupannya. Justru saat ini, ia membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membantu biaya pendidikan putri keduanya yang terpaksa putus sekolah.
"Iya anak saya yang perempuan, ini kan setelah keluar dari SMP mau lanjut ke SMA. Akhirnya anak masuk di SMK, cuman karena posisinya jauh, di samping itu kita berat untuk ongkos sehari Rp 30 ribu. Akhirnya anak putus sekolah," katanya.
Namun Syam masih bisa bersyukur. Anak pertamanya Yulis Airtika (33), punya bakat yang sama dengannya sebagai pencipta lagu. Kurang dari satu tahun, Yulis sudah berhasil menciptakan tiga lagu terdiri dari dua lagu dangdut dan satu lagu rohani.
"Iya bakat turun ke anak. Awalnya saya lihat memang di situ dia bisa buat lagu, setelah saya lihat, lirik lagunya bagus, berarti ini ada bakat buat lagu, anak perempuan, anak pertama. Mudah-mudahan bisa berkembang," kata Syam kepada detikJabar.
Dengan gitar di tangannya, Syam dan istrinya pun melantunkan potongan lagu yang diciptakan sang anak. Lagu tersebut berjudul 'Mengapa Cuma Kamu.'
Syam mengatakan, anaknya merupakan seorang ibu rumah tangga yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Dia berharap, lagu ciptaan anaknya itu dapat diterima oleh seluruh masyarakat dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
"Ya mudah-mudahan bisa berkembang dan lagunya bisa populer," ucapnya.
(ral/yum)