Dinilai Salah, Aksara Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi Dicopot

Dinilai Salah, Aksara Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi Dicopot

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 13 Nov 2022 17:00 WIB
Aksara Sunda di Landmark Sukabumi dicopot.
Aksara Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi dicopot (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Aksara Sunda baku yang terdapat dalam landmark Balai Kota Sukabumi dinilai salah oleh Pegiat Seni Budaya sekaligus Dewan Kesenian Kota Sukabumi. Usai dikritik, aksara Sunda tersebut hilang dan sudah dicopot.

Hal itu pun dikonfirmasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada. Dia mengatakan aksara Sunda yang salah itu dicopot sementara untuk diperbaiki.

"Hurup Sunda dicopot dulu sedang diperbaiki," ujar Dida dalam pesan singkatnya, Minggu (13/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengklaim, tak ada kesalahan dalam penulisan aksara Sunda Balai Kota Sukabumi itu. Hanya saja, kata dia, ada tanda curek di huruf Sunda baku yang hilang. Hal itu berakibat fatal terhadap arti dalam aksara Sunda baku.

"Yang kemarin sudah benar, hanya ada beberapa curek yang copot sehingga artinya jadi berubah. Jadi perbaikannya curek yang copot dipasang lagi untuk lebih kuat," katanya.

ADVERTISEMENT

Sekedar informasi, Pegiat Seni Budaya Kota Sukabumi Yan Ilham Andrimu mengkritik soal penulisan aksara Sunda di Plaza Balai Kota yang baru diresmikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada 10 November lalu.

Menurutnya, arti aksara Sunda baku yang tertulis itu bukan 'Balai Kota Sukabumi' melainkan 'Nyala Kata Sukanyama'.

"Bukan menggunakan huruf 'Ba' tapi huruf 'Nya' di depannya itu, dan entah karena penulisannya salah atau gimana," kata Yan Ilham.

Dia sudah menyampaikan hal tersebut melalui akun Instagram Kominfo Kota Sukabumi namun belum ada tanggapan. Yan Ilham pun mengusulkan kepada pemerintah Kota Sukabumi untuk segera memperbaiki kesalahan penulisan tersebut. Dirinya memastikan tulisan 'Nyala Kata Sukanyama' saat ini tidak ada artinya sama sekali.

"Biar tidak malu, soalnya itu kan bagi masyarakat umum yang tidak paham aksara Sunda mungkin biasa saja. Tapi bagi yang paham itu pasti akan menjadi sesuatu yang geli. Kok depan balai kota salah gitu penulisan itu," sambungnya.

(mso/mso)


Hide Ads