Nama Steve Ewon yang sempat menghiasi layar kaca sebagai presenter program satwa di salah satu stasiun televisi nasional kini mulai redup dan sosoknya tak lagi wara-wiri.
Steve Ewon dikenal publik berkat aksi-aksi menantangnya bersama hewan, terutama hewan buas. Saat berinteraksi dengan hewan, ia kerap menghipnotisnya. Ya, hewannya dihipnotis untuk menuruti kemauan Ewon!
Usai menghilang dari program televisi, pria yang bernama asli Yanto bin Surya itu saat ini fokus menjalankan tugas baru sebagai kepala desa. Steve Ewon diamanahi jabatan Kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ewon memang punya kecintaan teramat besar pada dunia satwa dan alam. Dulu ia sempat memelihara 12 ular sanca kembang, dua ular kobra, musang, kelelawar besar hingga buaya yang semuanya disimpan di pekarangan rumahnya.
Semua ular peliharaannya itu ditempatkan di sebuah kandang khusus berbentuk kotak dengan sebuah kaca yang juga berfungsi sebagai lemari pajangan agar bisa dilihat siapapun.
Namun kini Ewon tak memiliki satupun hewan peliharaan. Hal itu seolah bertentangan dengan hati nuraninya. Sebab hewan yang ia pelihara punya habitat dan kehidupannya sendiri.
"Sekarang sudah nggak ada, karena secara hati nurani sebetulnya 'ngapain pegang ular', ternyata saya butuh eksistensi dan pengakuan," kata Ewon kepada detikJabar belum lama ini.
![]() |
Saat masih punya koleksi hewan-hewan tersebut, tak cuma Ewon yang berinteraksi dengan peliharaannya. Ternyata kecintaan Ewon pada binatang menurun kepada dua anak laki-lakinya.
"Anak laki-laki saya mulai suka juga sama binatang. Dulu sempat dibikinkan kolam untuk berenang dengan ular piton dan buaya, tapi sekarang kan sudah tidak lagi," ucap Ewon.
Saat ini Ewon memilih fokus pada perannya sebagai kepala desa. Namun ia tak menutup kemungkinan bakal kembali kepada profesi yang melambungkan namanya sampai bisa mengemban amanah sebagai kepala desa.
"Rencana balik lagi ke dunia sebelumnya, saya bilang kalau itu sebetulnya kemampuan. Jadi apapun profesi saya saat ini, kemampuan itu tidak akan hilang dan dunia yang saya geluti dulu tidak bisa dilupakan," kata Ewon.
![]() |
Fokus Kembangkan Desa
Sebagai Kepala Desa Kertawangi, menurutnya banyak potensi di wilayahnya. Namun potensi itu dirasa belum memberikan dampak positif bagi warga di wilayah tersebut. Misalnya potensi wisata yang menjamur di wilayah tersebut.
"Ada Curug Cimahi, Dusun Bambu, Curug Layung, pada saat akhir pekan kita hanya kena macet dan sampahnya saja. Sekarang kita pikirkan bagaimana potensi ini bisa dirasakan oleh masyarakat," tutur Ewon.
Tim Pemburu Sampah yang dibentuknya terdiri dari masyarakat Desa Kertawangi dengan prinsip yang juga sejalan yakni mengurangi produksi sampah sejak dari rumah tangga.
"Awalnya ini saya buat program Kampung Kurang Sampah. Sebagai realisasinya kemudian saya bentuk tim relawan namanya Pemburu Sampah, isinya warga yang peduli kebersihan," tutur Ewon.
![]() |
Tim Pemburu Sampah sendiri berbeda peran dengan petugas kebersihan yang selama ini sudah ada dan berjalan membersihkan lingkungan di Bandung Barat.
"Kalau petugas itu sifatnya kan struktural, ada yang menugaskan. Nah kalau ini berangkat dari kepedulian pribadi. Jadi semua warga di Desa Kertawangi ini harus dengan kepeduliannya mau menjaga lingkungan agar selalu terjaga kebersihannya," kata Ewon.