Warga 2 Desa di Cianjur Nekat Seberangi Sungai Deras

Warga 2 Desa di Cianjur Nekat Seberangi Sungai Deras

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 10 Nov 2022 11:15 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Banjir & Longsor 2018 (Fuad Hasim/detikcom)
Foto: Ilustrasi banjir dan longsor (Fuad Hasim/detikcom)
Cianjur -

Warga Desa Karangwangi dan Desa Gelarpawitan terpaksa menyeberangi sungai untuk belanja sembako dan beraktivitas sehari-hari. Pasalnya jembatan dan jalan penghubung antardesa putus diterjang banjir bandang serta longsor.

Dalam video yang beredar tampak beberapa warga nekat menyeberangi sungai dengan arus deras. Salah satunya bahkan terlihat mengangkat karung yang diketahui berisi sembako.

Beni, tokoh warga Kecamatan Cidaun, mengungkapkan hujan deras membuat bencana melanda beberapa desa di Kecamatan Cidaun, termasuk Desa Karangwangi dan Gelarpawitan. Akibatnya dua akses utama warga terputus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir setiap hari terjadi bencana sejak akhir pekan kemarin. Yang pertama jembatan gantung putus karena banjir bandang pada Minggu (6/11) lalu, disusul jalan utama juga ambles akibat longsor pada Selasa (8/11). Jadi dua akses jalan terputus," kata Beni, Kamis (10/11/2022).

Menurut dia rusaknya kedua akses jalan tersebut membuat warga tidak bisa beraktivitas menggunakan kendaraan. "Motor tidak bisa lewat, jembatan putus dan jalan juga ambles, jadi untuk beraktivitas harus jalan kali," kata dia.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, menurutnya warga memilih melintasi Sungai Cimaragang untuk membeli sembako dan beraktivitas ke sawah meski berisiko lantaran berarus deras dan berpotensi terjadi banjir bandang. Adapun jalan alternatif membutuhkan waktu lebih lama dan jarak yang lebih jauh.

"Ya terpaksa lewat sungai, karena kalau jalan memutar jauh bisa dua jam perjalanan. Motor kan tidak bisa lewat, karena jalannya juga ambles. Makanya lewat sungai, meski berisiko tiba-tina meluap, tapi jarak lebih dekat hanya setengah jalan ke desa sebelah," jelasnya.

Dia mengatakan saat ini warga mulai membangun jembatan sementara untuk warga melintas. "Jalan yang ambles kita bangun pakai bambu, yang penting bisa melintas dulu," ungkapnya.

Beni berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan dan jembatan, sehingga warga tidak harus bertaruh nyawa untuk bisa membeli sembako dan melakukan aktivitas lainnya.

"Saya harap bisa secepatnya dibangun, kasihan warga," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan setiap dinas untuk melakukan penangananan kebencanaan di lima desa di Kecamatan Cidaun yang terdampak banjir dan longsor.

"Yang korban bencana kita evakuasi dan beri bantuan logistik, untuk jalan dan jembatan yang terdampak akan segera diperbaiki," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads