Zaenal Muttaqin (7) tersenyum bahagia setelah ikut belajar di bangku sekolah dasar bersama temannya di SD Paoman, Kabupaten Indramayu, Senin (7/11/2022). Putra dari seorang pengamen yang tinggal di rumah tidak layak huni di Indramayu itu kini bisa menimba ilmu.
Bagi Zaenal, bersekolah menjadi hal yang baru ia rasakan. Masa balitanya Zaenal tidak pernah ikuti kegiatan di Paud atau Taman Kanak-kanak seperti teman-temannya.
Baca juga: Wajah Muram Kondisi Pasar di Indramayu |
Sang bocah pun punya cita-cita tinggi. Ia kelak ingin menjadi presiden. "Iya sudah Sekolah, cita-citanya kepingin jadi presiden. Kan banyak pialanya," ujar Zaenal kepada detikJabar, Senin (7/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat pendidikan layak menjadi harapan tersendiri bagi orang tua Zaenal. Sebab, lantaran minimnya ekonomi, Tomi Andrian Pahlevi (41) mengaku tak kuat membiayai sekolah anaknya.
Sehingga, di usia lima tahun, Tomi sering membawa Zaenal berkeliling mengamen. Meski hal itu diakui Tomi merupakan kesalahan yang mengarah pada praktik eksploitasi anak.
"Waktu kecilnya tidak TK atau PAUD, malah seringnya minta ikut sama saya ngamen," kata Tomi.
Dari penghasilan yang tidak menentu, Tomi tidak dapat berbuat banyak. Bahkan, ia bersama istrinya, Halimah (40) dan kedua anaknya tinggal di rumah tidak layak huni di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Rumahnya itu tak jauh dari kantor pusat Pemerintahan Kabupaten Indramayu.
Rupanya, Zaenal Muttaqin yang kini sudah bisa bersekolah tak lain merupakan sumbangsih dari jajaran pemerintah setempat. Bahkan, Zaenal juga mendapat seragam lengkap untuk bisa belajar di SD maupun Madrasah.
"Pada 31 Oktober lalu Ananda Zaenal Kami daftarkan ke SD Paoman. Dan kami Jajaran Forkopimcam Indramayu juga memberikan seragam SD dan Madrasah serta alat belajar lengkap untuk menunjang belajar," kata Camat Indramayu, Indra Mulyana.
(orb/orb)