Kehidupan yang serba kekurangan itu dilakoni Tomi Andrian Pahlevi (41) selama bertahun-tahun. Ia bersama istrinya Halimah (40) dan kedua anaknya tinggal di rumah yang hanya berjarak 1,4 kilometer dari Pendopo Indramayu, tepatnya di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Rumah dengan lebar 5 meter dan panjang 8 meter di bantaran Cimanuk itu kondisinya sangat memperihatinkan. Dinding yang berbahan anyaman bambu tampak lapuk dimakan usia.
Lantai rumah tinggal Tomi dan keluarga nya masih berupa tanah liat dan lembap. Pakaian bekas berserakan memenuhi setiap sudut rumah dan terlihat kumuh.
Di bagian dalam rumah nya terdapat ruang tamu sempit yang berisi sofa usang dan lemari bekas. Serta 2 kamar yang dipakai istirahat dan bekas tempat tinggal orang tua.
Bagi Tomi saat ditemui detikJabar, mengaku terpaksa tinggal di tempat yang jauh dari kata layak ini. Selain kurangnya ekonomi, ia terpaksa tinggal di tempat ini sambil mengurusi ayahnya yang sakit karena Stroke sebelum meninggal.
"Tinggal di sini waktu sama almarhum bapak sejak tahun 2017 lalu. Kemudian bapak meninggal karena stroke di tahun 2018," kata Tomi, Senin (07/11/2022).
![]() |
Selain itu, Tomi yang hanya bekerja serabutan tidak dapat membangun rumah. Penghasilan yang tak menentu pun kadang tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya ngamen aja, kadang ada yang nyuruh bersihkan kebun, sehari dapat 35 ribu sampai 60 ribu," ujar Tomi.
Dulunya, Tomi dan orang tuanya merupakan transmigran ke Kalimantan Barat selama 4 tahun. Setelah dewasa, Tomi bekerja di Jakarta. Berbagai pekerjaan ia lakoni sampai harus mengamen.
Baca juga: Wajah Muram Kondisi Pasar di Indramayu |
"Tadinya waktu di Jakarta saya pulang bawa uang untuk ayah ibu dan keluarga di sini. Tapi semenjak ada Corona, saya berhenti dan memilih tinggal disini. Ini rumah pekarangan uwak saya katanya dulu," jelas Tomi kepada detikJabar
Saat dikonfirmasi ketua RT setempat, Sohibul menjelaskan masih banyak kasus yang serupa dengan keluarga Tomi. Bahkan,ia sering mendata sekaligus mengajukan permohonan bantuan rumah tidak layak huni.
"Kalau Tomi itu tinggal di RT 1 RW 1, katanya sih udah pernah di ajukan rutilahu. Nah, kalau di RT 1 RW 2 ini ada juga keluarga yang tinggal di rumah yang kurang layak," kata ketua RT 1 RW 2 Kelurahan Paoman, Sohibul. (yum/yum)