Kisah Pasutri Petani di Majalengka 'Tinggal' di Dalam Gua

Kisah Pasutri Petani di Majalengka 'Tinggal' di Dalam Gua

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Sabtu, 05 Nov 2022 18:29 WIB
Nuryana (50), petani si pemilik Gua Tiang Nganjung.
Nuryana (50), petani si pemilik Gua Tiang Nganjung. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Mencengkam! begitulah gambaran sekilas saat memasuki kawasan Gua Tiang Nganjung yang berada di Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Gua buatan seorang petani bernama Nuryana (50) itu memberikan aura mistis. Sebab, gua tersebut jauh dari pemukiman warga. Gua ini berlokasi di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Pepohonan besar nan rindang hingga sejumlah patung macan dan patung yang menyerupai sosok manusia lantas memberikan kesan horor yang kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa sangka, gua yang dibuat sekitar tujuh tahun lalu oleh bapak beranak dua itu sering dijadikan tempat singgah oleh dirinya bersama sang istri, Tuti (45).

Bukan tanpa alasan, pasangan suami-istri itu sesekali menempati gua tersebut. Garapan pertanian jadi alasan mereka menempatinya. Petani kangkung itu membuat gua tersebut untuk dijadikan tempat singgah jika kondisi pulang ke rumah dirasa kurang memungkinkan.

ADVERTISEMENT
Nuryana (50), petani si pemilik Gua Tiang Nganjung.Gua Tiang Nganjung. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

"Nah jadi sebenarnya bukan tempat tinggal, tapi tempat singgah. Jadi saya yang setiap hari ke sini, kalau kondisi cuacanya bagus ya paling di saung. Tapi kalau hujan besar, saya masuk goa biar lebih aman," kata Nuryana saat diwawancarai wartawan, Sabtu (5/11/2022).

Meski dikerjakan dengan sendiri, Nuryana tak membutuhkan waktu lama untuk membuat gua tersebut. Ia membuat 'rumah keduanya' itu hanya sekitar dua bulan.

"Iya saya bikin sendiri, pakai cangkul. Panjang gua ini sekitar lima meter, lebar satu meter dengan tinggi bervariasi dari 50 sentimeter sampai 1,5 meter yang berada di dalam gua," ujar dia.

Selain untuk tempat istirahat dirinya, gua tersebut juga sengaja dibangun untuk para warga yang hendak melaksanakan ziarah ke tempat itu. Sebab lokasi ini, jelas dia, merupakan tempat petilasan Kyai H Ja'far Sidik atau yang biasa disebut buyut bedog.

Kyai H Ja'far Sidik sendiri merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah tersebut. "Biar orang-orang yang datang ke sini bisa lihat ada gua. Selain itu, yang belum pernah datang, jadi tertarik untuk datang ke sini," jelas dia.

"Soalnya dari dulu memang tempatnya ini banyak untuk dibuat berdoa, jadi saya yang di sini sebagai petani kangkung itu iseng buat gua ini" ujarnya.

(yum/yum)


Hide Ads