5 Anak di Kabupaten Bandung Alami Gagal Ginjal Akut, 1 Meninggal Dunia

5 Anak di Kabupaten Bandung Alami Gagal Ginjal Akut, 1 Meninggal Dunia

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 04 Nov 2022 10:46 WIB
Close-up of urologist pointing pen kidney structure on anatomical model. Treatment of kidney diseases, pyelonephritis
Ilustrasi gangguan ginjal akut (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan)
Bandung -

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan saat ini jumlah anak yang mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal bertambah. Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan yang diterimanya.

"Sampai hari ini (kemarin) untuk masyarakat Kabupaten Bandung yang mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal atau GGAPA berjumlah lima orang," ujar Grace saat ditemui di RS Muhammadiyah, Kecamatan Ciparay, beberapa waktu lalu.

Pihaknya menjelaskan dalam lima anak yang mengalami gagal ginjal akut tersebut terdapat satu anak yang meninggal dunia. Kemudian anak-anak lainnya dalam masa penyembuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu meninggal dunia pada tanggal 24 oktober 2022, satu sembuh, dan satunya lagi dalam proses penyembuhan. Insyaallah sisanya dalam perawatan. Tentunya berharap menuju arah kesembuhan," katanya.

Grace menyebutkan saat ini masih mengikuti arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait obat-obatan yang diperbolehkan atau tidak beredar. Bahkan Dinkes Kabupaten Bandung saat ini telah menggandeng polisi dalam melakukan sosialisasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah bersama-sama atau bekerjasama dengan Kapolresta Bandung terhadap sosialisasi kepada seluruh apotek-apotek yang ada di Kabupaten Bandung untuk lebih memperhatikan terhadap obat-obatan yang saat ini telah dilarang untuk edarnya," jelasnya.

"Sambil menunggu informasi kembali dari kemenkes maupun BPOM terhadap jenis-jenis obat yang saat ini dilarang atau yang diperbolehkan," tambahnya

Menurutnya penarikan obat-obatan tersebut masih menunggu intruksi dari BPOM. Namun saat ini pihaknya telah melakukan upaya pemisahan terhadap obat yang mengandung etilen glikol (obat sirup).

"Soalnya itu diduga berdampak kepada kematian pada orang yang mengkonsumsinya" pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads