Warga Soreang, Kabupaten Bandung menyerahkan 5.000 lebih petisi kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat. Petisi itu merupakan dukungan warga supaya bus Trans Metro Pasundan (TMP) Koridor 1 Gading Tutuka Soreang-Leuwipanjang bisa dioperasionalkan kembali.
Berdasarkan keterangan yang diterima detikJabar, petisi itu diserahkan langsung ke Kadishub Jabar A Koswara. Penyerahan petisi warga juga didampingi organisasi Transport for Bandung dan Change.org Indonesia.
Salah seorang warga Soreang, Kabupaten Bandung, Budi Prihantoro mengaku kehilangan akses bus TMP Koridor 1 Gading Tutuka Soreang-Leuwipanjang selama 6 bulan. Bus itu tak beroperasi lagi karena adanya penolakan dan penghadangan dari beberapa kelompok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bermimpi memiliki transportasi umum yang enak, nyaman dan juga aman," kata Budi, Kamis (3/11/2022).
Dalam penyerahan petisi itu, ada 3 tuntutan yang disampaikan warga. Yaitu pengembalian tiga titik trayek Gading Tutuka-Leuwipanjang, penertiban angkot yang menghadang serta penentuan waktu penyelesaian permasalahan trayek bus ini.
Adapun ketiga titik bus TMP yang mengalami polemik itu yakni Pasar Ikan Modern, RSUD Otto Iskandardinata dan Samsat Soreang. "Sebenarnya, trayek angkot dan bus juga tidak bersinggungan, sehingga tidak ada penumpang angkot yang diambil oleh bus," kata Erry Kania Jawi, warga lainnya.
Menurut warga, dari hasil penyerahan petisi tersebut, Dishub Jabar bakal segera menyelesaikan polemik bus Trans Metro Pasundan (TMP) Koridor 1 Gading Tutuka Soreang-Leuwipanjang. Polemik itu bakal diselesaikan dengan kurun waktu 2 pekan melalui program Dishub 'Teman Bus'.
Baca juga: Cerita DJ Una Ikut Terseret Kasus DNA Pro |
Perwakilan Transport for Bandung Raihan selaku pembuat petisi, menekankan kembali permintaan warga Soreang agar Dishub Jabar bisa memberi solusi untuk mengurangi gesekan antara bus TMP dan angkot. Mereka juga berharap Dishub bisa menolak pengambilan keputusan sepihak tanpa memikirkan kepentingan warga.
"Kami berharap Dinas Perhubungan dapat memberikan sebuah win-win solution, dan berharap seluruh halte yang ditutup sepihak dapat dibuka kembali seperti seharusnya," ujarnya.
(ral/mso)