Ruas jalan penghubung antarkampung dan antardesa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) banyak yang rusak parah dan memerlukan perbaikan sesegera mungkin. Kondisi itu banyak dikeluhkan masyarakat dengan menanam pepohonan di permukaan jalan yang rusak sebagai tanda protes.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB, setidaknya sepanjang 78,83 kilometer ruas jalan di Bandung Barat mengalami kerusakan dengan kategori berat.
Ada beberapa ruas jalan dengan panjang jalan yang rusak lebih dari satu kilometer, seperti Jalan Purabaya-Jati 1,5 km, Haji Gofur-Pakuhaji 2 km, Gununghalu-Datar Puspa 6 km, Rancapanggung-Puncak Mulya 3,7 km, Tanjungwangi-Kidangpanjung-Mukapayung 3,2 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cihampelas-Tanjungjaya 4,2 km, Batujajar-Pangauban-Girimukti 1,8 km, Pasirucing-margaluyu 5,6 km, Nanggeleng-Sirnaraja 5,8 km, Cihideung-Ciwaruga 1,6 km, Langensari Dago 1,2 km, Rongga-Bojong Salam 3,5 km, Selacau-Lagadar 2,7 km, Kadudampit-Padayungan-Cikadongdong-Ciharashas 6,3 km.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB Aan Sopian mengatakan, pihaknya sudah merencanakan perbaikan ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut.
"Jadi sudah kita data ruas jalannya dan sedang direncanakan perbaikannya. Tapi perbaikannya nggak semua di 2023," ujar Aan saat dihubungi, Kamis (3/11/2022).
Aan mengatakan, sebagian ruas jalan akan diperbaiki pada tahun 2023 mendatang. Sebagian lagi diperbaiki secara bertahap melihat kesiapan anggaran Pemda KBB. "Kalau semua nggak akan sanggup, karena bisa mencapai Rp 1,3 triliun. Jadi eksekusi pelaksanaannya ya disesuaikan dengan anggaran yang tersedia," ujar Aan.
Baru-baru ini warga di Cihampelas melakukan aksi protes terkait jalan rusak. Mereka nekat menanam pohon pisang setinggi dua meter di Jalan Mekar Jaya Tanjung Jaya. Jalan itu tak kunjung diperbaiki sejak tahun 2017 silam.
"Rusaknya dari 2017 kalau saya tidak salah, sempat dihotmix tapi rusak lagi. Padahal ini akses utama warga, nggak ada jalan lain selain lewat sini," tutur Memen Sutisna, warga setempat beberapa waktu lalu.
(iqk/iqk)