Nama Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan dicatut dan digunakan untuk melakukan penipuan. Sang penipu meminta sumbangan kepada korban untuk pembangunan masjid.
Kepala Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan Humas Setda Pangandaran Galih mengatakan, penipuan tersebut dilakukan melalui pesan WhatsApp. Pelaku telah melakukan aksinya selama beberapa hari terakhir.
"Pelaku yang tidak dikenal itu memakai foto profil wabup (Pangandaran) Ujang, kemudian memberikan pesan WhatsApp berupa permintaan bantuan pembangunan masjid," ucap Galih saat dihubungi detikJabar, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, sampai hari ini Selasa (1/11/2022), pihaknya sudah menerima dua laporan penipuan yang korbannya berasal dari beberapa daerah di Pangandaran.
"Tadi siang menerima laporan dari warga Kecamatan Langkaplancar atas nama Acep Deni. Ia menerima pesan yang mengatasnamakan wakil bupati Pangandaran," ucapnya.
Galih mengimbau kepada warga Pangandaran yang menerima pesan WhatsApp dari pelaku yang mengatasnamakan Wabup Ujang untuk memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut dan segera melaporkan ke pihak berwajib.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Galih.
Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin mengatakan, kejadian dengan modus yang sama telah terjadi beberapa kali. "Kejadian modus penipuan memakai foto profil saya pernah terjadi tahun 2021, dengan pesan penipuan yang sama," kata Ujang.
"Ya dengar ada laporan orang yang mengatasnamakan saya. Kalau ada yang mengatasnamakan saya kaitan dengan bantuan dipastikan penipuan," kata Ujang.
Ujang meminta masyarakat waspada terkait hal ini dan bisa mengkonfirmasi ke pihak RT, RW serta kepolisian untuk memastikan kebenarannya. "Untuk korban saya belum tahu berapa orang, pastinya saya yakin orang Pangandaran sudah bisa membedakan mana yang hoaks atau yang benar. Karena sampai saat ini belum ada laporan korban," ucapnya.
Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang yang mengatasnamakan pejabat untuk meminta sejumlah dana. "Harus selalu cek atau crosscheck apa benar pejabat tersebut meminta sejumlah dana," kata Hidayat.
Hidayat menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. "Ya kami akan menyelidiki pelaku, karena memakai nomor yang berbeda," katanya.
(iqk/iqk)