Kepolisian Korea Selatan masih menyelidiki penyebab terjadinya tragedi Halloween di distrik Itaewon, Seoul yang menewaskan sedikitnya 154 orang. Penyelidikan dilakukan polisi dengan memeriksa CCTV dari kamera yang terletak di belakang Hotel Hamilton, seperti dikutip dari Chosun.
Di tengah penyelidikan, muncul dugaan sosok provokator atau pemicu terjadinya aksi dorong yang menewaskan ratusan orang di jantung kota Negeri Ginseng. Sosok itu menyerukan agar massa saling mendorong.
"Di belakangku, orang-orang berteriak. 'Dorong! Kita lebih kuat! Kita bisa menang!' Setelahnya dorong-dorongan terjadi. Beberapa dari kami mencoba mengikuti arah keramaian, tapi tidak ada gunanya. Aku ikut didorong ke sana-kemari," ujar Youtuber Seon Yeo Jung yang berada di lokasi tragedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba kekacauan terjadi dan semua orang mulai ikut saling dorong dengan agresif. Tidak perlu waktu lama sebelum aku merasakan kekuatan dari dorongan tersebut. Pandangan mataku mulai kabur. Temanku yang ada di sana, lebih kuat dariku. Jadi mereka membantuku. Kalau tidak aku pasti jatuh," katanya melanjutkan.
Dikutip dari detikHot, sejumlah saksi mata juga mengklaim melihat sekelompok pria, sekitar 5 sampai 6 orang yang termasuk orang asing, menghasut orang-orang untuk saling dorong.
![]() |
Banyak saksi mata yang meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki seseorang yang mengenakan bando telinga kelinci.
"Seorang pria yang pakai bando telinga kelinci menyuruh kami untuk terus mendorong," ujar salah satu saksi mata.
"Aku melihatnya menyeringai dalam keadaan mabuk, kemudian mulai mendorong dengan kuat sebelum meninggalkan lokasi," tambah saksi mata lain.
Jika memang sosok tersebut terbukti sebagai penyebab awal tragedi Halloween Itaewon, ia bisa dituntut atas pasal kejahatan hingga pembunuhan. Hal itu disampaikan Um Gun Woong sebagai seorang profesor yang mengajar Administrasi Polisi & Kebakaran di salah satu universitas di Korea Selatan.
"Kalau seseorang mendorong orang lain dengan niat untuk menyakiti, ia bisa dituntut dengan beberapa pasal. Penyerangan, pembunuhan, hingga pembunuhan tidak disengaja bisa didakwakan," ujar Profesor Um.
Setidaknya sebanyak 154 orang menjadi korban tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober 2022. Terjadi saling dorong antara pengunjung di salah satu gang di Itaewon yang menyebabkan banyak orang sesak napas hingga henti jantung.
Artikel ini telah tayang di detikHot dengan judul 'Pria Bertelinga Kelinci' Diduga Penyebab Awal Tragedi Halloween Itaewon
(yum/yum)