Sampah Menumpuk di TPS, DPRD Bandung Minta Pemkot Geber Kang Pisman

Sampah Menumpuk di TPS, DPRD Bandung Minta Pemkot Geber Kang Pisman

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 01 Nov 2022 17:09 WIB
Jam operasional baru TPA Sarimukti batal diterapkan
TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung -

Memasuki musim hujan pengangkutan sampah di Kota Bandung menemui kendala. Sebab, akses ke TPA Sarimukti sulit dilintasi truk pengangkut sampah karena guyuran hujan.

Imbasnya, tumpukan sampah di TPS Kota Bandung menumpuk. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang pasar dan masyarakat.

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menilai sulitnya pengangkutan sampah itu bisa menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat. Tedy mendukung agar gerakan Kang Pisman, akronim dari kurangi, pisahkan dan manfaatkan sampah itu bisa dimasifkan kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, pengurangan sampah itu bisa langsung dari rumah-rumah, pabrik-pabrik dan lainnya. Dari sumbernya langsung. Geber lagi gerakan Kang Pisman yang digagas almarhum Kang Oded (mantan Wali Kota Bandung)," kata Tedy kepada detikJabar, Selasa (1/11/2022).

Tedy mewanti-wanti agar masyarakat bisa membantu mengurangi produksi sampah. Gaya hidup ramah lingkungan menjadi keniscayaan untuk keberlangsungan di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Organik dikelola jadi kompos. Kemudian, yang anorganik bisa dikumpulkan kemudian dijual ke bank sampah, atau pengepul," kata Tedy.

Tedy mendesak agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung menjadi motor memasfikan kembali Kang Pisman. Selain itu, ia juga mendukung kerja sama berbagai pihak dalam hal pengelolaan sampah.

"Kang Pisman digeber lagi, dinas dan kewilayahan juga harus gerak," katanya.

Sebelumnya, pedagang pasar mengeluhkan sampah yang menumpuk karena tak kunjung diangkut. Seperti di TPS Kiaracondong yang berada persis di depan Pasar Kiaracondong Kota Bandung.

Pantauan detikJabar, sampah di TPS Kiaracondong menumpuk. Bau busuk dari sampah pun menyengat. Sampah meluber hingga ke pinggir jalan.

Ida (43) salah seorang pedagang pasar mengaku terganggu. Apalagi, lapak milik Ida itu persis di samping TPS.

"Terganggu pisan. Ini kan bisa menimbulkan penyakit," kata Ida saat ditemui detikJabar di lapak miliknya, Selasa (1/11/2022).

(sud/yum)


Hide Ads