Miris! Ruang Kelas SDN di Cianjur Rusak-Jadi Sarang Walet

Miris! Ruang Kelas SDN di Cianjur Rusak-Jadi Sarang Walet

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 01 Nov 2022 16:23 WIB
Bangunan SDN Bunijaya Kecamatan Cikadu jadi sarang walet
Bangunan SDN Bunijaya Kecamatan Cikadu jadi sarang walet (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Ruang kelas SDN Bunijaya Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak parah. Pihak sekolah memilih memindahkan kegiatan ke tempat lain meski berupa bilik bambu.

Pantauan detikJabar, kondisi bangunan yang lama begitu memprihatinkan, sebagian bangunan sudah hancur dan retak. Langit-langitnya pun sudah ambruk, menyisakan kerangka atap bangunan. Bahkan, beberapa diantaranya tidak bisa digunakan hingga menjadi sarang burung dan ditumbuhi semak belukar.

"Sejak terkena longsor, bangunan sekolah rusak dan tidak lagi digunakan. Sekolah juga dipindah ke lokasi yang baru. Lebih dari setahun tidak dipakai, jadinya terbengkalai. Sekarang jadi sarang burung walet," ujar guru SDN Bunijaya, Supiandi, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, bangunan tersebut kemungkinan tidak akan digunakan lagi, karena selain sudah rusak, masih ada potensi longsor dan pergerakan tanah.

"Kalau di sana kita dihantui longsor dan pergerakan tanah. Kalau hujan, otomatis pembelajaran dihentikan karena takut ada bencana susulan, jadi tidak efektif untuk belajar," kata dia.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain dua ruang kelas di SDN Kertamanah Kecamatan Cibinong juga memprihatinkan. Lantaran tak kunjung diperbaiki, dua ruangan kelas di sekolah tersebut terbengkalai hingga dipenuhi tanaman merambat.

Bangunan SDN Bunijaya Kecamatan Cikadu jadi sarang waletBangunan SDN Bunijaya Kecamatan Cikadu jadi sarang walet Foto: Ikbal Selamet/detikJabar

Ikhsan Guru SDN Kertamanah mengatakan, dua ruangan kelas tersebut ambruk pada 2015 lalu akibat lapuk dimakan usia. Menurutnya, pihak sekolah sudah berupaya mengajukan perbaikan, namun sudah hampir tujuh tahun tak kunjung ada realisasi bantuan renovasi ruang kelas.

"Sudah tujuh tahun ambruk, bukannya kita membiarkan, sudah sering diajukan agar ada batuan, tapi tidak kunjung ada realisasi," kata dia.

Dia menjelaskan jika ambruknya dua ruang kelas tersebut membuat proses kegiatan belajar dan mengajar menjadi terhambat. Para siswa belajar di ruang kantor guru dan ruang kelas lainnya dengan cara satu ruangan digunakan untuk dua kelas siswa. "Jadinya siswa belajar kurang maksimal dan tidak fokus untuk menyerap ilmu yang diberikan oleh gurunya," ucap dia.

Ia berharap pemerintah terketuk hatinya untuk segera memperbaiki atau membangun kembali bangunan sekolah yang sudah ambruk. "Jika diperbaiki, seluruh siswa dapat belajar di masing masing kelasnya, serta Proses KBM bisa berjalan dengan maksimal dalam menyerap ilmu serta nyaman saat belajar," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim mengungkapkan, jika pihaknya menerima banyak laporan sekolah rusak sepanjang tahun ini.

Ia mengaku sudah menginstruksikan setiap bidang untuk kendaraan sekolah yang rusak. Namun untuk perbaikan akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. "Anggaran kita terbatas, jadi nanti akan dilihat berdasarkan skala prioritasnya. Kita juga ingin semuanya diperbaiki sekaligus, tapi anggaran yang ada belum memungkinkan," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads