Respons Wagub Uu soal 2 ART di Jabar Jadi Korban Kekerasan Majikan

Respons Wagub Uu soal 2 ART di Jabar Jadi Korban Kekerasan Majikan

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 01 Nov 2022 18:00 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Dua asisten rumah tangga (ART) yang merupkan warga Jawa Barat menjadi korban penyiksaan yang dilakukan majikannya. Kejadian ini menimpa Rohimah (29) warga Limbangan Garut dan gadis berinisial RN (18) warga Cibeber Cianjur.

Rohimah menjadi korban penyiksaan majikannya yang merupakan pasangan suami istri bernama Yulio Kristiawan (29) dan Loura Francilia (29) di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB dan RN menjadi korban penganiayaan majikannya di Jakarta.

Disinggung terkait Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang tak kunjung disahkan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatkan, di samping RUU itu masyarakat harus meningkatkan kesadaran salah satunya dalam beragama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesadaran masyarakat, terutama kesadaran tentang agama. Insya Allah dengan kesadaran itu masyarakat akan lebih terarah. Kalau kejadian ini terus terjadi, ada suprastuktur hukum yang harus dibuat, payung hukum yang menguatkan (yaitu RUU tersebut)," kata Uu di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung, Selasa (1/11/20222).

Seperti kasus penyiksaan PRT yang dilakukan majikannya di Bandung Barat, tetangga sekitar rumah pelaku menyimpan kecurigaan terkait kasus ini. Uu mengapresiasi kepekaan warga sekitar yang peduli terhadap sesama. Pihaknya ingin, itu juga dilakukan warga Jabar lainnya.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap kepada masyarakat kalau ada kejadian di sekitar harus benar-benar peka dan respect, karena kejadian itu bukan sekali dua kali sering terdengar tangisan di malam hari, teriakan saat hening dan sepi ke depan kita harus peduli terhadap lingkungan," jelasnya.

Disinggung apakah setelah Rohimah sembuh, pihaknya akan mendapatkan kesejahteraan hidup dengan diberikan pemodalan usaha atau dipekerjakan di tempat yang paling aman. Uu sebut, sebelum membahas hak tersebut pihaknya fokus dalam penanganab kondisi kesehatan korban.

"Masalah pengobatan akan kita bantu dari pemprov, pekerjaan kita bicarakan. Dia membutuhkan pekerjaan, dia IRT yang merangkap menjadi pencari nafkah karena tidak punya suami dan memiliki anak satu. Nanti dipikirkan (terkait modal usaha)," katanya.

(wip/yum)


Hide Ads