Bayi 11 Bulan Meninggal gegara Gagal Ginjal Punya Penyakit Penyerta

Kota Tasikmalaya

Bayi 11 Bulan Meninggal gegara Gagal Ginjal Punya Penyakit Penyerta

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 31 Okt 2022 17:53 WIB
Male doctor with a stethoscope is holding mockup human kidney . Help and care concept
Ilustrasi gagal ginjal akut (Foto: Getty Images/iStockphoto/unomat)
Tasikmalaya -

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Titie Purwaningsari mengatakan, kasus kematian bayi laki-laki 11 bulan warga Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya bukan hanya penyakit gagal ginjal akut. Dia mengatakan, ada kondisi lain yang menyebabkan anak tersebut kritis hingga meninggal dunia. "Bukan hanya karena gagal ginjal akut, ada penyakit penyerta dan komplikasi penyakit," kata Titie, Senin (31/10/2022).

Titie menjelaskan, korban mengalami stunting. Selain itu, ibu korban juga memiliki riwayat kekurangan energi kronis (KEK) dan preeklamsia. "Komplikasi gagal ginjal akut dengan stunting, dengan riwayat KEK dan PER, lahirnya premature juga," kata Titie.

Titie mengatakan, RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya tidak melakukan persiapan atau menyediakan ruangan khusus untuk menangani pasien gagal ginjal akut karena penyakit tersebut bukan penyakit menular. "Kami tidak menyediakan ruangan khusus, karena bukan penyakit menular. Tetap ditangani di bangsal anak," kata Titie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Titie memaparkan, RSUD drSoekardjo mengalami kenaikan kunjungan pasien anak dalam sebulan terakhir. Kenaikannya cukup signifikan, sampai pihakRSUD menambah satu ruangan lagi. Namun, keluhan penyakitnya beragam tidak hanya terkait kasus gagal ginjal akut saja. "Dalam sebelum terakhir ini terjadi lonjakan pasien anak, kenaikannya sampai 30 persen. Kami sampai membuka satu ruangan lagi untuk anak," kata Titie.

Kondisi cuaca turut mempengaruhi lonjakan pasien anak di RSUD dr Soekardjo. "Sekarang kan musim hujan. Keluhan anak-anak yang dirawat mayoritas demam, batuk pilek dan lainnya," kata Titie.

ADVERTISEMENT

Sebagai langkah antisipasi kasus gagal ginjal akut, pasien-pasien anak itu dilakukan pemeriksaan laboratorium terutama pasien yang menunjukkan gejala yang mengarah kepada penyakit itu.

"Pasien anak-anak juga kita periksa, di cek laboratorium terutama yang berkaitan dengan kadar kreatinin dan ureum. Langkah ini sebagai langkah pemantauan yang kami lakukan," kata Titie.

Sekadar diketahui, kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak muncul di Kota Tasikmalaya. Seorang anak laki-laki usia 11 bulan, warga Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Senin (31/10/2022).

"Seorang anak usia 11 bulan warga Cipedes meninggal dunia akibat acute kidney injury (gagal ginjal akut), statusnya probable," kata Uus.

Dia menjelaskan korban meninggal dunia pada Sabtu (29/10/2022). Saat itu awalnya korban mengalami demam tinggi dan dibawa oleh orang tuanya ke Puskesmas setempat pada Rabu (26/10/2022). "Namun karena gejalanya mengarah kepada kasus gagal ginjal akut, keesokan harinya tim Puskesmas mendatangi rumah korban. Kemudian korban dirujuk ke RSUD dr Soekardjo," kata Uus.

Dia mengatakan gejala spesifik yang terjadi pada korban adalah korban tidak berkemih selama 2 hari. Pihak Dinas Kesehatan kemudian merencanakan untuk merujuk korban ke RS Hasan Sadikin Bandung, namun sempat ada penolakan dari orang tua korban. Baru setelah diberi penjelasan, keluarga korban bersedia dirujuk ke RSHS, tapi sayang korban semakin kritis dan meninggal dunia.

(iqk/iqk)


Hide Ads