.webp)
Cerita pengakuan 'Playboy' dari Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka banyak yang meragukan. Pasalnya, pria bernama Kaan (61) itu mengaku pernah menikah sebanyak 87 kali.
Dari pengakuan Kaan, pernikahannya yang terhitung sebanyak 87 kali itu tidak semuanya menikah dengan perempuan baru, ada juga yang rujuk dengan istri sebelumnya.
Pria kelahiran Kampung Mananti, Desa Margajaya, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka juga mengaku pernikahannya itu, banyak yang dilaksanakan secara agama alias siri. Dari beberapa pengalamannya, Kaan hanya menikah secara resmi di KUA kurang lebih sebanyak 40 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana kebenaran cerita Kaan yang mengaku pernah menikah sebanyak 87 kali?
detikJabar pun mencoba mengkonfirmasi dua Kantor Urusan Agama (KUA) yang berada di Kecamatan Bantarujeg dan Lemahsugih. Dua KUA itu merupakan tempat tinggal Kaan saat ini dan tempat tinggal sebelumnya.
Kedua KUA itu belum bisa membuktikan kebenaran cerita Kaan. Pasalnya, nama Kaan sendiri setelah ditelusuri di database KUA tidak dapat ditemukan.
Kepala KUA Lemahsugih, Nanang Sudrajat menyampaikan, selama dirinya menjabat di KUA setempat tidak pernah ada warga yang melakukan pernikahan sebanyak puluhan kali.
"Saya ngejabat di sini dari tahun 2019, kalau sepengalaman saya di KUA ini (warga) yang nikah-cerai enggak lebih dari puluhan kali, paling ada juga yang dua kali, dan itu juga biasanya langgeng," kata Nanang kepada detikJabar, Senin (31/10/2022).
Terkait soal Kaan yang mengaku pernah menikah sebanyak 87 kali, Nanang mengatakan, pihaknya sulit membuktikan kebenarannya. Sebab, tidak ada informasi pasti kapan Kaan pernah melangsungkan pernikahan di KUA.
"Nama bapak Kaan ini setelah ditelusuri tidak ditemukan di database. Kalau yang nikahnya dari tahun 2000-an ke sini mudah dideteksinya, soalnya sudah masuk database. Kalau yang nikahnya udah lama mah sulit," ujar Nanang.
Kaan yang mengaku pernah menikah sebanyak itu, Nanang menduga, 'Playboy Majalengka' ini hanya menikah secara siri. Pasalnya, jika Kaan menikah secara sipil, dokumen pernikahannya akan tercantum di KUA.
"Kalau nikah-cerai dalam waktu singkat sih enggak bisa, ada aturan. Setelah cerai harus Iddah dulu (masa menunggu bagi seorang perempuan untuk mengetahui adanya kehamilan atau tidak) selama 3 bulan, enggak mungkin semudah itu nikah-cerai," jelas dia.
Senda dengan KUA Lemahsugih, KUA Bantarujeg juga belum bisa membuktikan kebenaran cerita Kaan. Apalagi Kaan tinggal di wilayah Kecamatan Bantarujeg baru terhitung 1 tahun.
Penghulu KUA Bantarujeg, Ian Supian menyampaikan, nama Kaan sendiri tidak pernah ada di dalam database. Apalagi, kata dia, Kaan tidak pernah mengajukan pendaftaran nikah di KUA setempat.
"Tadi saya sudah mengkonfirmasi sama pegawai sini yang sudah bekerja dari tahun 92, katanya belum pernah ada yang namanya Kaan yang mengajukan nikah ke KUA sini," ucap Ian.
Meski begitu, Kaan menengaskan pengalamannya pernah menikah sebanyak 87 kali tidak mengada-ngada. Pasalnya, ia mulai melepas masa lajang sejak usia 14 tahun.
"Iya betul, saya pernah menikah 87 kali," kata Kaan.
Dari 87 kali pernikahannya itu, Kaan menjalankan, tidak semuanya menikah dengan perempuan baru. Namun, ada juga yang rujuk dengan mantan istrinya.
"Kalau istri dihitung-hitung ada sekitar 80 orang. Kebanyakan rujuk lagi. Iya hitungan 87 kali itu termasuk sama yang rujuk," ujar dia.
Diceritakan Kaan, selama pengalamannya menikah sebanyak 87 kali, rata-rata usia pernikahannya itu tak berlangsung lama. Paling singkat hitungan minggu, dan yang lama sampai puluhan tahun.
"Nikah paling lama sama orang dari desa ini, 24 tahun. Cuma saya dulu nge-madu terus. Kalau usia pernikahan paling singkat rata-rata cuma satu minggu, ada juga yang satu bulan," ucap dia.
(dir/dir)
