Paham Wahabi yang Dilarang NU Teridentifikasi di Tasikmalaya?

Paham Wahabi yang Dilarang NU Teridentifikasi di Tasikmalaya?

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 31 Okt 2022 14:07 WIB
Logo Nahdlatul Ulama
Logo NU (Foto: Dok. laman resmi NU Indonesia)
Tasikmalaya -

Penyebaran paham wahabi yang diusulkan dilarang oleh organisasi dakwah Nahdatul Ulama tengah menjadi sorotan. Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa melarang penyebaran paham ini karena belum tersedia aturannya.

"Ya pahamnya ada kan, tapi kami tidak bisa melarang karena belum ada aturannya. Baru diusulkan lembaga Dakwah PBNU. Kami tentu menunggu arahan Kementerian Agama Pusat," kata Dudu Rohman, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Senin (31/10/22).

Pihaknya hanya meminta masyarakat menjaga toleransi dan moderasi dalam kehidupan beragama. Saling menghargai perbedaan pendapat jadi solusi jitu menciptakan kerukunan umat beragama atau satu agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang itu kami hanya bisa iimbau masyarakat agar mejaga toleransi dan moderasi dalam kehidupan beragama. Jangan menyalahkan kalau berbeda pandangan," ujar Dudu.

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah Indonesia melarang persebaran paham wahabi salafi takfiri. Penganut paham ini dianggap intoleran karena sering mengkafirkan sesama muslim karena berbeda pendapat agama.

ADVERTISEMENT

"Yah informasi yang didalami paham ini kafirkan yang tidak sepaham dengan keyakinannya," kata Dudu.

Penyebaran paham wahabi yang diusulkan dilarang oleh lembaga dakwah Nahdatul Ulama yaitu wahabi takfiri Meski secara organisasi belum nampak, namun penyebaran pahamnya mulai muncul ke permukaan. Beberapa kawasan di pedalaman dan pesisir pantai jadi tujuannya.

"Yah kalau bentuk organisasinya belum ada tapi riak riaknya sudah terlihat itu pun belum terang-terangan. Mereka belum juga operasional baru pemahaman yang nyeleneh tapi takfirinya belum ada di Kabupaten Tasikmalaya," ucap KH Edeng ZA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tasikmalaya dihubungi detikJabar, Senin sore (31/10/22).

Hal senada disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam. Ia menyebut faham takfiri belum masuk Tasikmalaya.

"Alhamdulillah di Kabupaten Tasikmalaya belum ada takfiri," kata Atam.

Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menyatakan kehidupan beragama di Kota Santri ini berlangsung baik. Kondusivitas terjaga karena toleransi sesama umat dan antar umat beragama dijalankan.

Ketokohan para ulama besar Tasikmalaya yang selalu menjaga silaturahmi dan komunikasi turut andil menciptakan kerukunan beragama. Pemerintah daerah meminta masyarakat bijak dalam menyikapi persoalan keberagaman beragama agar tidak terjadi perpecahan.

"Selama ini saya minta agar semua pihak tidak kebawa hal-hal yang berbau perpecahan umat. Alhamdulillah para Ulama Tokoh Masyarakat andil dalam menciptakan kondusivitas ini. Kuncinya adalah toleransi dalam beragama," Kata Ade di Kantor Bupati Tasikmalaya, Senin (31/10/22).

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads