Terik matahari tak menyurutkan para pengunjung di Monumen Perjuangan (Monju) Kota Bandung. Mereka masih terlihat memenuhi kawasan pasar kaget itu yang memang akan segera tutup pukul 12.00 WIB.
Di salah satu sudut kawasan Monju, pengunjung tampak hilir mudik di salah satu lapak permainan tangkap ikan. Pengunjung yang datang kebayakan membawa putra putrinya, karena memang lapak tersebut dibuka untuk permainan anak-anak.
Baca juga: Teror Berandalan Jalanan Hantui Warga Jabar |
Pemilik lapak ini adalah Didi Kusnaidi (58). Meski usianya tak lagi muda, Didi begitu sabar meladeni permintaan anak-anak yang ingin bermain tangkap ikan. Karena baginya, melakoni usaha itu sama saja dengan bermain bersama anak cucunya di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat bercerita kepada detikJabar, Didi rupanya telah melakoni usaha permainan tangkap ikan itu sejak 2011. Dulu, saat pertama kali membuka lapak, hanya ada 4 penjaja jasa permainan ini di pasar kaget Monumen Perjuangan Bandung. Sementara sekarang, jumlahnya sudah belasan orang.
"Jualan di sini udah 11 tahun, tadinya mah cuma 4 orang yang dagang kayak gini. Sekarang udah 17 yang buka, termasuk saya," kata warga asal Dago, Kota Bandung itu saat berbincang dengan detikJabar di pasar kaget Monumen Perjuangan, Minggu (30/10/2022).
Bagi Didi, usaha yang dilakoninya ia anggap sebagai pengisi waktu luang ketimbang hanya berdiam diri di rumah. Keuntungan dari membuka jasa permainan itu pun meski tidak besar, namun selalu Didi syukuri untuk mencukupi kehidupan rumah tangganya. Untuk tarif satu kali bermain tangkap ikan, Didi mematok harga Rp 7 ribu kepada pelanggannya.
"Rata-rata sehari untungnya paling Rp 100 ribuan, kalau rame nyampe RP 300 ribu. Buat saya mah itung-itung ngisi waktu aja, dari pada di rumah terus nggak ada kegiatan. Kalau keuntungan mah Alhamdulillah lumayah," ungkapnya.
Karena ketekunannya 11 tahun menjalankan usaha jasa tersebut, Didi mengaku sudah punya pelanggan tetap. Tak main-main, pelanggannya juga berasal dari luar Kota Bandung yang memang sengaja datang ke kawasan Monumen Perjuangan untuk mengisi liburan.
"Yang dateng itu ada dari Ujungberung, dari Subang sama Sumedang juga ada. Itu dari yang anaknya masih kecil, sekarang udah pada gede kalau main ke sini, pasti mampir ke lapak saya," tuturnya.
Mengakhiri perbincangan dengan detikJabar, Didi lalu berpesan kepada siapapun, khususnya generasi muda yang mau memulai membuka usaha dengan cara berjualan. Pesannya pun cukup sederhana, hanya tinggal menekuni usaha tersebut dengan sabar dan serius, ia percaya keuntungan itu nantinya akan datang dengan sendirinya.
"Ya walaupun kecil-kecilan, yang penting ditekuni, disabarin aja. Rezeki mah udah ada yang ngatur kok. Dan satu lagi, jangan gengsian, apalagi malu kalau mau usaha. Kalau malu mah, ya sudah mending tidur aja di rumah," ujarnya.
(ral/mso)