Dear Warga Jabar, Pemerintah Suntik Mati TV Analog 2 November

Dear Warga Jabar, Pemerintah Suntik Mati TV Analog 2 November

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 28 Okt 2022 18:30 WIB
Pemerintah memastikan siaran TV analog di Jabodetabek akan dimatikan pada tanggal 2 November 2022.
Menanti Peralihan TV Analog ke TV Digital (Foto: Pradita Utama)
Bandung -

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KIPD) bakal mulai mematikan TV analog atau analog switch off (ASO) di seluruh wilayah di Jawa Barat. Suntik mati TV analog itu dimulai pada 2 November 2022, bertepatan dengan Anugerah KIPD Jabar tahun ini.

Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan analog switch off ke 89 titik di 27 kabupaten/kota di Jabar. Target suntik mati TV analog ini pun bakal dilaksanakan karena menurutnya merupakan perintah dari Pasal 60A UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.

"Sesuai amanat undang-undang tersebut, siaran TV analog harus dihentikan pada 2 November 2022. Dan kami memastikan, masyarakat Jawa Barat maupun lembaga penyiaran di Jawa Barat siap untuk menyambut analog switch off," kata Adiyana kepada awak media di Gedung Sate, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkap, KPID Jabar telah melakukan riset untuk mengetahui kesiapan analog switch off. Salah satunya dengan menggandeng kampus Unpad, dan hasilnya suntik mati TV analog di Jabar siap dilakukan pada 2 November 2022.

"Dan hasil riset terakhir dari FISIP Unpas yang meneliti kesiapan lembaga penyiaran, itu udah siap. Di Jawa Barat kan lembaga penyiaran ada 18 TV yang harus bermigrasi, dan itu mereka sudah siap semuanya. Bahkan dari maret 2022 kemarin, ada lembaga penyiaran yang sudah migrasi ke digital," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Adiyana menyatakan, pemerintah pusat memang berencana memulai suntik mati TV analog di beberapa daerah megapolitan di Jabar seperti Depok, Bogor dan Bekasi. Namun, KPID tetap berkomitmen memulai analog switch off itu di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Walaupun hasil konpres kemarin 2 November itu diberlakukan ASO (analog switch off) di wilayah megapolitan, kemudian selebihnya multiple ASO. Tapi kami optimis mengawal ASO di semua wilayah. Termasuk kesiapan distribusi STB-nya juga kita pastikan untuk kebutuhan analog switch off tersebut," katanya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads