Jalan Raya Cihampelas-Tanjung Jaya di Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat mengalami kerusakan yang sangat parah. Kondisi itu akhirnya memantik protes dari warga dan pengendara yang ketergantungan akan keberadaan jalan itu.
Warga di tiga desa yang terlewati oleh jalan itu mulai dari Desa Cihampelas, Mekarjaya, serta Desa Tanjungjaya menuangkan keresahan dan kekecewaan mereka dengan menanam beberapa jenis tanaman di tengah jalan yang rusak.
Pohon pisang setinggi dua meter, jagung, dan tanaman palawija menghiasi lubang-lubang yang menganga di tengah akses utama menuju objek wisata Jembatan Bucin membelah Sungai Citarum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB Aan Sopian mengatakan perbaikan jalan tersebut baru diajukan pada tahun 2023 mendatang.
"Insya Allah direncanakan tahun 2023. Tapi pengerjaannya tergantung ketersediaan anggaran. Kalau ada bisa langsung dilaksanakan, kalau enggak ya mungkin lihat situasi nanti seperti apa," ungkap Aan saat dihubungi, Kamis (27/10/2022).
Aan mengatakan pada tahun ini pihaknya baru memperbaiki sebagian kerusakan jalan di ruas jalan yang sama. Sementara sisanya dikerjakan berkala termasuk yang ada di wilayah Desa Tanjungjaya.
"Untuk bagian depan sudah diperbaiki, sekitar 800 meter. Sama masih ruas Jalan Cihampelas-Tanjungjaya juga. Sisanya tahun depan, tapi baru diajukan," ucap Aan.
Sebelumnya warga di lokasi penanaman pohon di tengah jalan, Memen Sutisna (65) mengatakan jalan yang rusak diperkirakan lebih dari satu kilometer, melintasi sejumlah kampung mulai dari Kampung Golewang, Cilimus, Nyalempet, Mareleng, dan Jalitri.
"Rusaknya lebih dari satu kilometer. Ya seperti bisa dilihat sendiri, jalannya berlubang, terus becek, kalau hujan deras yang tergenang. Bahaya buat pemotor," ucap Memen.
Seingatnya, kerusakan jalan itu sudah cukup lama dan didiamkan sampai saat ini hingga akhirnya kerusakan kian parah. Sebagai warga asli Kampung Cilimus, ia menyaksikan betul perubahan jalan dari rusak, diperbaiki, kemudian rusak lagi.
"Mungkin rusaknya dari 2017 kalau saya tidak salah, sempat dihotmix tapi rusak lagi. Padahal ini akses utama warga, nggak ada jalan lain selain lewat sini," tutur Memen.
(mso/mso)