Cara Acil Kampanye Setop Kerusakan Lingkungan Bersama Sepeda Kesayangan

Cara Acil Kampanye Setop Kerusakan Lingkungan Bersama Sepeda Kesayangan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 28 Okt 2022 08:00 WIB
Acil melakukan perjalanan Jakarta-Bali.
Acil gowes Jakarta-Bali demi kampanye cegah kerusakan lingkungan (Foto: Istimewa).
Bandung -

Isu perubahan lingkungan atau krisis iklim bagi sebagian anak muda sepertinya kurang mendapat perhatian. Selain materinya yang dianggap terlalu berat, anak-anak muda kekinian juga masih banyak yang betah untuk kongkow bersama kelompoknya, yang tanpa disadari turut menyumbang dampak kerusakan lingkungan.

Namun bagi Raffi Fuji Berkah, isu kerusakan lingkungan tak hanya jadi topik diskusi di meja semata. Pria yang akrab disapa Acil, itu memantapkan niatnya bergabung dengan LSM lingkungan, Greenpeace, untuk agenda bersepeda dari Jakarta hingga ke Bali demi menyampaikan misi kampanye akan kerusakan lingkungan.

Ditemui detikJabar di Bandung belum lama ini, Acil saat itu baru saja menuntaskan kampanyenya dengan bersepeda dari Jakarta menuju Bandung. Ia mengaku harus menempuh waktu perjalanan dari Ibu Kota selama sepekan hingga tiba di Kota Kembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kemarin berangkat dari Jakarta bertiga, kita menempuh perjalanan melewati Marunda, Muara Gembong terus ke Purwakarta dan sampai di Bandung. Semingguan lah kemarin itu perjalannya sepedaan, sekaligus kita memotret tempat-tempat yang memang kena dampak dari kerusakan lingkungan," kata Acil akhir pekan lalu.

Dari Bandung, Acil dan kedua temannya nanti akan bergabung dengan dua voulenteer yang ikut bersepeda bareng menuju Bali. Mereka akan melalui rute ke Tasikmalaya, Banjarnegara hingga ke Surabaya, sampai nanti menyebrang ke Pulau Bali.

ADVERTISEMENT

Di tempat-tempat yang telah ditentukan, Acil dan kawan-kawan nantinya akan singgah sekaligus bercengkrama dengan warga sekitar. Tak hanya persoalan krisis iklim yang menjadi topik diskusinya, beragam isu uga akan dibahas dari mulai kebudayaan, pengembangan kreativitas warga hingga kesehatan mental.

"Kita nanti akan berhenti ke tempat yang terkena dampak lingkungan, semacam silaturahmi ke warga. Apa yang terjadi, solusinya bagaimana, setelah itu kita akan kabarkan lewat sosial media ke temen-temen supaya bisa mencari solusinya sama-sama," ungkapnya.

Pemuda asal Depok ini pun bercerita awal mulanya tertarik ikut kampanye Greenpeace dengan tajuk bertajuk Chasing The Shadow atau CATS. Ia yang memang punya hobi menulis dan traveling, merasa tertantang saat ditawari untuk bersepeda berkeliling dari Jakarta-Bali sembari membawa misi kampanye kesadaran untuk menjaga lingkungan.

Dengan modal pernah bergabung dalam projek sepedaan keliling Pulau Sulawesi tahun lalu selama 7 bulan, tawaran dari Greenpeace ini pun lalu disanggupi oleh Acil. Ternyata, baru saja memulainya dari Jakarta hingga ke Bandung, Acil sudah mendapat gambaran langsung bagaimana nyatanya krisis iklim itu di depan mata.

"Karena awalnya diajak sepeda ini pengetahuan aku tentang lingkungan yang rusak, abrasi, krisis iklim, itu jujur belum mendalami. Makanya pas kemaren dari Jakarta ke Bandung, kita lihat lebih dekat krisis iklim itu bagaimana. Kita jadi ngerasa tertampar bahwa ini beneran ada dan nyata," ungkapnya.

"Kalau aku nggak ikut kegiatan ini, mungkin aku nggak tahu kalau Muara Gembong akan tenggelam. Kebetulan aku lagi mencoba mencari tahu solusi apa yang ditawarkan, akhirnya terjawab semua di Muara Gembong itu," tambahnya.

Ikut projek ini pun bagi Acil penuh dengan tantangan. Namun, semua itu ia lupakan supaya bisa mengabarkan ke publik bagaimana kerusakan alam itu terjadi secara nyata. Sambil berkelakar, Acil mengaku saat berangkat dari Jakarta ke Bandung, ia berulang kali menyemangati dirinya sendiri supaya mampu menyelesaikan tugasnya gowes sepeda.

"Karena ya elah, orang-orang yang gua datengin malah lebih parah. Mereka di tempatnya, misalkan, itu sama banjir udah tiap hari kejadian. Ya kalau kita kan masih enak yah, masih bisa bersyukur lah. Makanya, sepanjang perjalan, kalau gua ngerasa sakit, gua semangatin terus tuh diri gua sendiri supaya nyelesaiin projek ini," ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kamis (27/10/2022), Acil melalui media sosialnya mengabarkan telah tiba di Dieng, Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan misinya sembari memotret kondisi kerusakan alam, Acil akan mengirimkan hasil perjalannya itu ke Greenpeace untuk menjadi rujukan solusi demi menjaga lingkungan.

"Bagi gua, gua memang enggak bisa ngasih solusi yang gede. Tapi setidaknya gua bisa ngangkat suatu isu di situ, terutama soal iklimnya ke publik. Supaya nanti, isu-isu yang muncul ini bisa dicarikan solusinya bersama atau bahkan bisa kolaborasi bareng dengan pemerintah yang punya kebijakan," ujarnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads