Banjir masih terjadi di beberapa titik Kota Bandung. Salah satu penyebabnya karena masih minimnya jumlah sumur resapan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pembangunan sumur resapan terus dilakukan guna mencegah banjir. Namun, Didi tak menampik jumlah sumur resapan belum memenuhi kebutuhan.
"Dari segi jumlah masih sedikit. Sumur resapan dalam itu baru 30 titik," kata Didi kepada detikJabar, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didi mengatakan pembangunan sumur resapan dalam dilakukan di wilayah yang sering tergenang air. Tapi pihaknya juga membangun sumur resapan dangkal. Sumur resapan dangkal ini tersebar di ribuan titik.
"Kalau yang sumur resapan dangkal jumlahnya 5.000 titik. Jumlah RW itu sekitar 1.500-an kan ya. Jadi, harusnya sumur resapan dangkal itu harusnya bisa 500.000 ribuan. Sumur resapan masih berjalan (pembangunannya). Dari segi jumlah masih sedikit. Jumlah sumur resapan dalam baru 30. Sumur resapan dangkal 500 ribu titik," kata Didi.
Didi menegaskan sejatinya pembangunan sumur resapan dangkal itu dilakukan di masing-masing rumah. Berbeda dengan sumur resapan dalam yang harus dibangun di titik yang rawan banjir.
Tahun depan pihaknya bakal membangun belasan sumur resapan dalam dan ratusan sumur resapan dangkal. Didi terus mendorong agar pembangunan sumur resapan terus ditambah.
"Tahun depan sumur resapan dalam sekitar 13 titik. Kemudian, sumur resapan dangkal sekitar 125 titik," kata Didi.
Sebelumnya, Walhi Jabar juga menyoroti soal resapan air di Bandung. Wali Kota Bandung Yana Mulyana penyerapan air membutuhkan dukungan dari masyarakat. Yana berharap masyarakat membangun biopori atau resapan air di rumahnya.
"Ya resapan air itu ya sebaiknya setiap rumah ada. Intinya, air tidak boleh ada limpasan air keluar rumah, air hujan bisa kita tampung. Ada yang drumpori, ada juga yang biopori," ucap Yana kepada detikJabar, Rabu (26/10/2022).
Yana mengajak masyarakat untuk menampung air. Serapan dan upaya penampungan air itu, dikatakan Yana, bisa mengurangi risiko banjir.
(sud/orb)