Pantauan detikJabar pada Rabu petang, wilayah Pangandaran masih diguyur hujan. Akibatnya, banjir menyebabkan sejumlah jalan di beberapa wilayah Pangandaran tidak bisa dilalui, bahkan sebagian masyarakat mengungsi.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana mengatakan sampai pukul 17.00 WIB ada 5 kecamatan yang terdampak banjir, longsor dan rumah ambruk.
"Lima kecamatan itu berada di Cijulang, Parigi, Langkaplancar, Mangunjaya dan Padaherang," kata Nana kepada detikJabar. Rabu (26/10/2022).
Menurutnya di Kecamatan Cijulang wilayah yang terdampak banjir berasal dari luapan sungai Cijulang dengan ketinggian air hingga 1 meter. Sebanyak 39 rumah yang dihuni 115 jiwa terendam banjir di Desa Batukaras.
Kemudian sebanyak 144 rumah yang dihuni 408 jiwa terendam banjir di Desa Kondangjajar. "Bahkan warga sudah membuka dapur umum dibantu Tagana setempat untuk melayani 250 jiwa yang tidak bisa memasak di rumah," katanya.
![]() |
Selanjutnya di Kecamatan Parigi sebanyak 10 rumah dengan 36 jiwa terendam banjir di Perumahan Cibandawati Lestari, Desa Selasari dan sebanyak 25 rumah terendam banjir di Dusun Cijalu, Desa Parigi.
"Kalau di Langkaplancar terjadi tanah longsor di jalan kabupaten, tepatnya di Dusun Sidamukti, Desa Karangkamari yang mengakibatkan akses jalan terganggu," katanya.
Ia mengatakan di Kecamatan Padaherang ada sebanyak 24 rumah yang dihuni 120 jiwa terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
"50 jiwa di antaranya mengungsi di Dusun Sukasari, Desa Sukanagara dan sebanyak 8 rumah di Dusun Sidamulya, Desa Ciganjeng terendam banjir," ucap Nay.
Sedangkan di Kecamatan Mangunjaya, hujan disertai angin mengakibatkan satu rumah ambruk. "Akibatnya satu rumah itu rusak berat atas nama M Ruhitno warga Sindangsari, Mangunjaya. Untuk sementara korban tinggal (mengungsi) bersama saudaranya," kata Nana.
Sementara di Kecamatan Cijulang pihak pemerintah desa dengan stakeholder beserta Tagana membuat dapur umum untuk keperluan memasak ratusan warga. (orb/orb)