Dinkes: 41 Kasus Gagal Ginjal Akut di Jabar, 16 Meninggal Dunia

Dinkes: 41 Kasus Gagal Ginjal Akut di Jabar, 16 Meninggal Dunia

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 26 Okt 2022 14:20 WIB
Close-up of urologist pointing pen kidney structure on anatomical model. Treatment of kidney diseases, pyelonephritis
Ilustrasi gagal ginjal akut (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan)
Bandung -

41 kasus gagal ginjal akut ditemukan di Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Kadinkes Jabar) Nina Susana Dewi mengatakan, belasan di antaranya meninggal dunia.

"Sampai kemarin di Jawa Barat itu kasusnya ada 41, yang meninggal 16," kata Nina di RSHS Bandung, Rabu (26/10/2022).

Nina menyebut, tren kasus gagal ginjal akut di Jabar dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan. Ia meminta kepada warga agar tetap waspada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Naik, beberapa hari lalu 33, 35, sekarang 41 itu naik. Tetap waspada," ujarnya.

Menurut Nina, kasus gagal ginjal akut ini tersebar di seluruh wilayah di Jabar. "Sebetulnya pasien tersebar rata, malah orang Bandung sendiri hanya 1, tersebar di 27 Kabupaten Kota," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dari hasil penelitian BPOM, Nina mengatakan tidak semua obat sirup tidak diperbolehkan dikonsumsi.

"Ternyata kemarin ada penelitian bahwa sebetulnya yang namanya EG DG bukan satu-satunya penyebab, diteliti lagi ada penyebab lain, saya tidak bisa banyak bicara karena terus berkembang, tapi intinya surat edaran dari kementerian sudah kita layangkan ternyata tidak semua obat sirup tidak boleh, sekarang sudah banyak yang bisa dilakukan pembelian sirup jadi masyarakat intinya mengikuti saja apa kata dokter," ungkapnya.

"Kalau ada gejala kan jelas gejalanya panas, BAB kemudian kencing jadi sedikit langsung oeriksa ke dokter, nanti dokter yang lihat. Masyarakat tenang dan lihat gejala," pungkasnya.

Bahan etilen glikol (EG) dalam obat berbentuk cair atau sirup diduga menjadi pemicu gangguan ginjal akut misterius di Indonesia. Kemarin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaporkan terdapat tiga produk dengan cemaran EG melebihi ambang batas.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, dirinya diarahkan oleh Presiden RI Joko Widodo agar masyarakat terlindungi dalam hal penggunaan obat-obatan.

"Di hari Minggu kemarin Bapak Presiden khusus menelepon kami untuk memastikan bahwa masyarakat terlindungi dari obat-obatan yang ada. Jadi prioritas Pak Presiden adalah memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa terlindungi dari obat-obatan," ungkapnya dalam siaran langsung Keterangan Pers Menteri Terkait Perkembangan Kasus Obat Gagal Ginjal Akut di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/10/2022).

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads