Badan Geologi menginformasikan terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, Selasa (25/10/2022) pukul 17.11 WIB. Tinggi kolom abu erupsi 150 meteran di atas puncak.
"Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 17:57 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 150 meter di atas puncak (Β± 307 m di atas permukaan laut)," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi |
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut," ucap Eko menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 17 detik. Saat erupsi tak terdengar suara dentuman.
"Tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi," kata Eko.
Eko mengatakan Badan Geologi mengimbau masyarakat atau wisatawan, termasuk pendaki tak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif. Larangan ini telah disampaikan pula oleh Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Sebelumnya, Badan Geologi menginformasikan terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, Senin (24/10/2022) pukul 17.57 WIB. Namun, Badan Geologi menyebut tinggi abu erupsi gunung itu tak teramati.
"Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 17:57 WIB. Namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Senin (24/10/2022)
(sud/orb)