Pihak Meta angkat bicara soal WhatsApp down yang membuat pengguna tak bisa mengirimkan pesan sama sekali, baik chat personal mau pun grup.
"Kami menyadari bahwa sebagian orang pada saat ini punya masalah mengirimkan pesan dan kami bekerja untuk memulihkan WhatsApp pada setiap orang secepat mungkin," ujar juru bicara Meta yang dikutip detikINET dari Tech Crunch.
Kendati mendapatkan sorotan dari sejumlah pengguna WhatsApp di dunia, Meta masih belum membeberkan penyebab gangguan yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, netizen pun membanjiri lini masa di Twitter. Tagar WhatsApp ini pun menjadi trending di aplikasi digital dengan lambang bergambar burung warna biru itu. Pantauan detikJabar, hingga pukul 14.35 WIB sudah ada 323 ribu cuitan soal 'WhatsApp'.
Situs Down Detector juga melaporkan, laporan mengenai WhatsApp yang down ini juga melonjak dari empat laporan pada pukul 13.50 WIB menjadi 2.897 pada 2.20 WIB.
Dengan 2 miliar pengguna, WhatsApp tanpa tanding adalah layanan messaging paling populer. Maka tak heran jika terjadi gangguan, para penggunanya kalang kabut.
WhatsApp sudah pernah mengalami gangguan yang berlangsung lama sebelumnya. Bahkan pada Oktober tahun 2021, gangguan berlangsung selama 6 jam.
Sampai saat ini, WhatsApp down belum berhasil dipulihkan dan pesan belum bisa dikirim oleh pengguna. Mungkin masih menunggu beberapa saat lagi di mana Meta sedang berusaha memulihkannya.
Sementara itu pengguna WhatsApp asal Bandung, Budiana beralih ke Telegram karena WhatsApp down. Pasalnya, ia membutuhkan sarana untuk berkomunikasi dengan grup kantornya.
"Ya sekarang mulai beralih ke Telegram dulu," katanya.
Mengenai tumbangnya WhatsApp, CEO Telegram Pavel Durov pun angkat bicara. Dia menyebutkan layanannya kelimpahan 70 juta orang pengguna baru saat WhatsApp down.
Menurut pria yang menjadi pendiri sekaligus CEO Telegram itu, lonjakan pengguna selama WA, IG dan FB down kemarin mencetak rekor dalam pendaftaran dan aktivitas pengguna.
Baca juga: WhatsApp Mati Tak Hanya Terjadi di Indonesia |
"Saya bangga dengan bagaimana tim kami menangani pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena Telegram terus bekerja dengan sempurna untuk sebagian besar pengguna kami. Yang mengatakan, beberapa pengguna di Amerika mungkin mengalami kecepatan lebih lambat dari biasanya karena jutaan pengguna dari benua ini bergegas untuk mendaftar ke Telegram pada saat yang sama," ujar Durov di channel Telegramnya.
Artikel ini telah tayang di detikInet Meta Buka Suara Soal WhatsApp Tumbang
(yum/yum)