Walkot Bandung Ngaku Butuh Vaksin COVID-19 untuk Booster

Walkot Bandung Ngaku Butuh Vaksin COVID-19 untuk Booster

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 26 Okt 2022 00:30 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana (Foto: Istimewa/Diskominfo Bandung).
Bandung -

Pemkot Bandung masih membutuhkan ketersediaan vaksin COVID-19. Saat ini stok ketersediaan vaksin di Kota Bandung kosong.

Wali Kota Yana Mulyana berharap pemerintah pusat bisa segera mendistribusikan vaksin terbaru, yakni IndoVac. Yana juga menilai kemungkinan besar pemerintah pusat tak memesan vaksin COVID-19 dari luar negeri.

"Kelihatannya mah mau pakai IndoVac. Tidak beli banyak dari luar. Karena berharap suplai IndoVac, ya lokal," kata Yana kepada awak media di Balai Kota Bandung, Selasa (25/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yana menjelaskan rencananya Biofarma memproduksi vaksin IndoVac di awal tahun mencapai 20 juta dosis. Ia berharap Kota Bandung mendapat distribusi vaksin buatan dalam negeri itu.

"Kita masih butuh buat booster kedua, vaksin keempat untuk nakes. Ya kan masih 60 persenan sekian," kata Yana.

ADVERTISEMENT

Yana juga menjelaskan Pemkot Bandung masih membutuhkan dosis vaksin booster untuk tahap pertama. Terlebih lagi, lanjut Yana, muncul varian COVID-19 anyar, yakni COVID-19 XXB.

"Ya kan ada varian COVID-19 baru itu yang XXB," kata Yana.

Sementara itu, berikut capaian vaksinasi di Kota Bandung berdasarkan data covid19.banding.go hingga tanggal 24 Oktober:

Data per tanggal 24 Oktober 2022

24.709
Tenaga Kesehatan

144.416
Petugas Publik

206.046
Lansia

1.339.048
masyarakat

238.139
Remaja

223.730
Anak-anak

Ketercapaian Vaksin Dosis 1

154.88%
Tenaga Kesehatan

206.46%
Petugas Publik

83,00%
Lansia

93,62%
masyarakat

112,26%
Remaja

90,56%
Anak-anak

Ketercapaian Vaksin Dosis 2

151.15%
Tenaga Kesehatan

187.05%
Petugas Publik

77,84%
Lansia

85,32%
masyarakat

104.43%
Remaja

79,08%
Anak-anak

Ketercapaian Vaksin Dosis 3

131,72%
Tenaga Kesehatan

82,09%
Petugas Publik

46,35%
Lansia

44,24%
masyarakat

7,84%
Remaja

0,00%
Anak-anak

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads